
Nanggroe.net, Jakarta | Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Saifuddin mendadak viral di media sosial karena ikut menguburkan jenazah positif virus corona di daerahnya. Dia membagikan kisah tersebut melalui Instagram TV di akun pribadinya @caknurahmad pada Kamis (26/3/2020).
Lengkap dengan APD dan pencahayaan yang minim, Nur bersama empat orang lainnya menguburkan pasien positif corona.
“Dini hari menjelang subuh tadi, saya ikut memakamkan pasien Covid-19 yang meninggal dunia,” kata dia dalam caption unggahan tersebut.
Baca Juga : Untuk Korban Virus Corona, Pemerintah Aceh Siapkan Kuburan Masal
Pasien tersebut dirawat dan tinggal di Sidoarjo tapi ternyata memiliki KTP Surabaya. Nur mengatakan sejak pasien itu meninggal pada Rabu (25/3/2020) malam, pihaknya telah mengontak Dinas Kesehatan Surabaya. Akan tetapi, mereka tidak bisa menguburkannya.
“Dikarenakan waktu yang terlalu malam, mereka belum siap untuk menangani. Sedangkan pasien COVID sebelum 4 jam harus sudah dikuburkan,” kata Nur.
Akhirnya, Nur dan beberapa orang lainnya memutuskan akan menguburkan pasien ini di Sidoarjo tepatnya di Pemakaman Umum (TPU) Delta Praloyo, Desa Gebang, Kecamatan Sidoarjo. Masalah tidak langsung selesai. Nur mengatakan proses pemakaman itu terkendala karena penggali kubur tidak mau ikut menurunkan dan memakamkan jenazah pasien COVID-19 ini.
Baca Juga : ODP Corona, Walikota Lhokseumawe Berikan 200 Ribu Perhari
“Awalnya pemakaman terkendala karena penggali kubur tidak mau ikut menurunkan dan memakamkan jenazah. Mereka bergegas mandi dan langsung pergi. Saya paham akan kekhawatiran yang dirasakan,” ujar dia.
Nur pun mendatangi penggali kubur dan melakukan komunikasi bahwa pihaknya membutuhkan bantuan. Untuk meyakinkan penggali kubur hingga mereka mau membantu, Nur harus turun tangan dengan ikut memakamkan jenazah.
Melihat hal tersebut, barulah para penggali kubur mengerti dan mau ikut turun tangan. Pemakaman pun berlangsung aman sesuai standar operasional prosedur yang berlaku.
“Jadilah 5 orang yang ikut menurunkan jenazah tersebut yaitu saya, ketiga penggali, dan dr. Atok,” ujarnya.
Komentar