Sistem Layanan BSI Eror, Diminta Agar Bubar Dari Aceh

BENER MERIAH | Keberadaan Bank Syariah Indonesia (BSI) di Aceh sejak dua tahun lalu memang sering menjadi keluhan para nasabah. Rabu, (10/05/2023).

Apalagi, dua hari lalu, layanan BSI diseluruh Aceh bahkan ditempat lain mengalami masalah, seluruh sistem transaksi eror, tak bisa digunakan.

Menanggapi hal itu, Direktur LSM Ramung Institute, Waladan Yoga angkat bicara. Ia mengatakan, lebih baik BSI bubar saja dari Aceh.

“Kehadiran BSI memang sangat jelas mempersulit keadaan. Apalagi, sejak dua hari terakhir, transaksi ekonomi sangat kacau, khususnya di Gayo,” kata Waladan.

Bayangkan saja, kata dia, erornya sistem BSI, perdagangan kopi Gayo menjadi tersendat hanya gara – gara BSI tidak mampu memperbaiki sistemnya sendiri.

“Kalau sistem rusak hanya hitungan jam, itu dapat dimaklumi, tapi ini malah sehari sampai dua hari. Dampaknya ya kepada masyarakat. Bagi saya bubarkan saya BSI dari Aceh,” kata dia.

Dia mencurigai, selama ini BSI tidak memiliki server sendiri dan diduga masih menumpang server ke bank lainnya, sehingga tidak mampu memperbaiki sistem dalam waktu cepat.

Menurut Waladan, Pemerintah Aceh sebaiknya memikirkan kembali agar mengembalikan bank konvensional untuk beroperasi ditanah rencong itu.

“Bank konvensional adalah solusi yang terbaik, biarkan masyarakat memilih Bank mana yang akan mereka gunakan tanpa harus adanya BSI di Aceh,” ujarnya.

Begitu juga, sambung dia, Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) juga perlu mempertimbangkan untuk merevisi qanun tentang adanya lembaga keuangan syariah di Aceh.

“Solusi merevisi Qanun menjadi sangat relevan dan itu salah satu upaya DPRA membantu masyarakat yang mengalami kesulitan dalam menggunakan sistem keuangan syariah,” tutup Waladan.

Komentar