Menghidupkan Kembali Posyandu Lansia di Masa Pandemi

Nanggroe.net, Lhoseumawe | Mahasiswa KKN-PPM Kelompok 014 bekerja sama dengan Bidan Desa (Bides) dan beberapa tenaga kesehatan dari puskesmas Nisam yang bertugas di bagian Posyandu untuk mengadakan Posyandu lansia di desa Meunasah Beunot yang merupakan masyarakatnya mayoritas sudah berusia lanjut.

Di masa pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) seperti ini, salah satu golongan masyarakat yang layak mendapatkan perhatian lebih adalah golongan  lanjut usia (lansia). 

Ditinjau dari aspek kesehatan, pertambahan usia menyebabkan imunitas tubuh lansia cenderung ikut melemah sehingga semakin rentan terhadap berbagai keluhan fisik dan psikis (klikdokter.com, 28/05/2016).

Untuk mendukung kesehatan lansia dan menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, Kementerian Kesehatan (Kemkes) membentuk Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Lansia yang penyelenggaraannya melalui program Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).

Pada praktiknya, Posyandu Lansia melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial.

Berdasarkan pengamatan, Posyandu Lansia bukanlah program kesehatan yang familiar di Indonesia. Masih banyak masyarakat yang tidak tahu akan program ini.

Lantaran selama ini jika menyebut Posyandu, seringkali yang diketahui masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada bayi dan ibu hamil.

Di samping itu, keberadaan Posyandu Lansia memang tidak merata di seluruh Indonesia, karena dibentuk melihat situasi daerah apakah banyak terdapat lansia atau tidak.

Pelayanan Posyandu Lansia, antara lain meliputi pemeriksaan kesehatan dasar, fisik dan mental emosional yang dicatat dan dipantau dengan Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita (deteksi dini) atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi.

Selain itu juga terdapat kegiatan penyuluhan atau konseling kesehatan. Pelayanan kesehatan untuk lansia ini juga menggandeng kader seperti halnya Posyandu bagi ibu dan anak.

“Kesehatan Lansia harus sangat diperhatikan sebagaimana diketahui lansia adalah orang yang telah berumur lanjut yang sudah tidak mampu untuk melakukan cek kesehatan secara rutin, dengan adanya posyandu lansia ini akan menumbuhkan kesadaran pentingnya kesehatan dan kepedulian terhadap lansia” Ungkap Dosen Pembimbing Arief Rahman.

Dalam situasi pandemi, keberadaan Posyandu Lansia menjadi salah satu cara memonitor kesehatan lansia, apalagi bagi mereka yang tinggal sendiri di tengah kebijakan jaga jarak atau social distancing.

Pada praktiknya, dalam situasi normal, tanpa COVID-19, Posyandu Lansia juga tidak sebatas menjadi tempat pemeriksaan kesehatan tetapi juga menjadi kesempatan para lansia berinteraksi.

Dengan kata lain, Posyandu Lansia juga berupaya memenuhi aspek kesehatan dan psikologis lansia.
Adapun layanan yang diberikan diantaranya pemeriksaan gula darah, kolesterol, tensi, dan diabetes secara gratis.

Para lansia juga diberi vitamin dan masker dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes). Kegiatan tersebut juga dirangkai dengan promosi kesehatan (promkes) atau edukasi tentang COVID-19

Komentar