Nanggroe.net, Jakarta | Insiden yang terjadi di laut China Timur yang melibatkan nelayan warga Jepang membuat pihak Jepang mengerahkan Patroli dan mengeluarkan peringatan kepada sekelompok kapal penjaga pantai China yang terlihat mengejar kapal nelayan jepang pada hari Jumat (8/5).
Dilansir dari South China Morning Post, Penjaga Pantai Jepang menyampaikan bahwa empat kapal penjaga China memasuki perairan dekat Kepulauan Diaoyu yang juga merupakan pulau yang tak berpenghuni yang dikendalikan oleh pemerintah Tokyo dan dikenal nama lokal sebagai “Senkaku”.
Insiden pertarungan tersebut terjadi sekitar 50 menit kemudian, ketika dua kapal penjaga pantai China Timur mulai mengejar kapal Nelayan penangkap ikan Jepang diperairan sekitar 12 km barat daya Uotsuri, salah satu pulau terbesar di kepulauan tersebut.
Kapal nelayan penangkap ikan tersebut memilik tiga awak anggota pada saat pengejaran oleh kapal Patroli China tetapi tidak ada yang terluka. Seusai agen maritim Jepang mengirim kapal patroli ke tempat kejadian dan juga megeluarkan peringatan melalui radio, kapal-kapal China tersebut meninggalkan daerah itu.
Baca Juga : Militer China Latihan di Laut China Selatan, Perang Terbuka dengan AS Semakin Dekat?
Salah seorang penjabat dari penjaga pantai Jepang yang tidak sebutkan namanya menyampaikan “kami tidak berpikir bahwa insiden berbahaya telah terjadi”. dikutip dari South China Morning Post.
Sebelumnya pada hari Jumat, Penjaga Pantai China Timur menyampaikan melalui media sosial resmi Weibo bahwa armada kapalnya telah “berpatroli diperairan teritorial disekitar Kepualauan Diaoyu”.
Maskipun hubungan antara kedua raksasa Asia ini terus membaik dalam beberapa tahun terakhir. Namun akan tetapi di laut China Timur dimana pulau-pulau dan juga terumbu-terumbu yang tidak berpenghuni tetapi kaya akan sumber daya alam, telah menjadi tempat perselisihan teritorial antara Jepang dan China .
Perdana Manteri Jepang, Shinzo, telah mengunjungi China dua kali sejak tahun 2018, sementara dari kedua belah pihak pejabat antara China dan jepang turut mengatur kembali kunjungan kenegaraan ke jepang oleh Presiden China Xi Jinping yang telah direncanakan bulan lalu namun harus ditunda karena virus pandemi.
Pemerintah Jepang telah membeli Kepulauan Diaoyu dari pemilik pribadi pada tahun 2012 silam, akan tetapi Beijing mengklaimnya.
Pemerintah China juga telah berupaya menegaskan kedaulatannya di wilayah tersebut dengan memberlakukan larangan mamancing musim panas tahunan di Laut China Timur, dan juga termasuk perairan lepas di Kepulauan Diaoyu.
Komentar