Nanggroe.net | Jakarta – Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, menjelaskan dalam sepekan terakhir kasus Corona di Indonesia mengalami penurunan drastis. Bila dibandingkan pada periode minggu sebelumnya, kasus konfirmasi positif Corona telah berkurang sampai 25 persen.
“Penurunan ini adalah penurunan terdrastis yang pernah terjadi dalam kurun waktu satu minggu selama pandemi,” kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB pada Kamis (18/2/2021).
Wiku mengakui salah satu faktor penyebab turunnya kasus COVID-19 ini adalah karena jumlah tes yang dilakukan juga berkurang.
Karena itu kabar baik penurunan kasus COVID-19 ini tidak terlalu tercemin dalam kondisi pemetaan zonasi risiko wilayah Indonesia. Wiku menyebut wilayah zona merah dan oranye malah mengalami peningkatan.
Baca juga : Ikut Suntik Vaksin, Kepala YARA Perwakilan Aceh Utara: Insyaallah Aman
Zona merah atau berisiko tinggi dari yang tadinya ada 43 kabupaten/kota kini menjadi 44 kabupaten/kota. Zona oranye atau risiko sedang meningkat dari 346 kabupaten/kota menjadi 359 kabupaten/kota. Sementara zona kuning atau risiko rendah berkurang dari tadinya ada 109 kabupaten/kota menjadi 96 kabupaten kota.
Zona hijau yang berarti tidak ada kasus atau tidak terdampak COVID-19 berkurang dari total 16 kabupaten/kota kini menjadi 15 kabupaten/kota.
“Zonasi risiko ini dianalisis berdasarkan tiga indikator yaitu epidemiologi, kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan. Meskipun pada minggu ini terjadi penurunan kasus, namun zonasi tetap mengalami pergeseran ke arah yang lebih berisiko,” ungkap Wiku.
“Artinya penurunan kasus saja tidak cukup untuk membuat sebuah kabupaten/kota bergeser ke arah yang kurang berisiko,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di detik dengan judul : Kasus COVID-19 RI Turun Drastis, Tapi Zona Merah-Oranye Malah Bertambah
Komentar