Nanggroe.net, Lhokseumawe | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencatat setidaknya ada 832 perguruan tinggi di 166 daerah yang sudah melakukan pembelajaran secara daring (online) untuk mencegah penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).
Seperti yang dialami perguruan tinggi di Universitas Malikussaleh (Unimal). Misalnya, Kegiatan studi mereka turut serta mengikuti proses pembelajaran secara daring (online).
“Selain mengubah perkuliahan tatap muka menjadi jarak jauh. Kebijakan sejumlah kampus menanggapi pandemi corona di Indonesia dan global juga berpengaruh pada kegiatan perkuliahan mahasiswa lainnya”. Ujar Fathur, Mahasiswa Fakultas Hukum Unimal kepada Nanggroe.net (30/3).
Baca Juga: Mencegah Covid-19, Gampong Keude Geudong Lakukan Penyemprotan Dan Bagi-Bagi Masker
Universitas Malikussaleh bukan satu-satunya kampus yang menerapkan program seperti ini. Hal serupa juga bisa didapati di Universitas Syiah Kuala, Universitas Teuku Umar sampai Universitas Samudera.
Menurutnya, Proses pembelajadan secara daring (online) menyulitkan mahasiswa yang memiliki keterbatasan, seperti sulit untuk mendapatkan sinyal internet karena tinggal di pelosok kampung, juga tidak bisa ke warkop karena dilarang untuk membuat keramaian.
“Hal ini sulit untuk diterima oleh mahasiswa. Pasalnya tak mau terus membebani orang tua. Biaya kuliah selama ini sudah sangat mahal, oleh karena itu sudah sejak semester awal banyak mahasiswa sudah mengejar proses belajar supaya bisa lulus tepat waktu.” Imbuh Fathur.
Diharapkan bagi semua pihak baik itu Rektorat dapat bekerja sama dalam mengatasi dan memberikan solusi yang tepat dan cemerlang atas permasalahan yang ada.
Laporan|Muhammad Adam
Komentar