Diduga Cekcok Karena Uang, Seorang Anak Tega Bunuh Ibu Kandungnya Sendiri

MALANG | Seorang pria berinisial D (28), warga Desa Urek-Urek, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang membunuh ibu kandungnya berinisial S (47), Sabtu (15/4) sekitar pukul 09.00 WIB.

Salah satu warga sekitar bernama Bertha mengatakan, berdasarkan informasi yang ia dapat bahwa motif pelaku membunuh ibunya lantaran pertikaian masalah ekonomi.

S merupakan seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Hong Kong yang sedang pulang ke rumahnya.

“Si korban ibu baru pulang dari Hongkong ( TKW ) baru aja di rumah 10 hari , jadi katanya sudah 3 harian si anak sama si ibu itu udah cekcok perkara uang,” ujar Bertha seperti dilansir dari kumparan, Minggu (16/4/20223).

Bertha menjelaskan, pelaku sempat meminta uang lagi kepada korban. Namun, saat itu terjadilah pertengkaran hingga pelaku tega menusuk ibunya menggunakan pisau di bagian dada dan perut.

“Nah tadi tepatnya si anak minta uang lagi ke ibunya cekcok lagi mereka berdua dan akhirnya si anak menusuk ibunya ke bagian dada payudara sama perut,” jelasnya.

Sementara Udin (33), warga Desa Urek-Urek, Kecamatan Gondanglegi mengatakan, selama di Hong Kong, korban rutin mengirimkan uang kepada anak-anaknya.

Pelaku merupakan anak pertama yang dititipkan uang oleh ibunya untuk dibagikan ke saudara kandungnya.

“Selama di Hong Kong itu selalu mengirimkan uang untuk anaknya yang di sini. Anak paling tua kalau orang Jawa bilangnya paling mbarep yang dikirimin itu. Pesannya sih disuruh kasih juga ke adiknya, maksudnya ke saudara juga,” kata Udin.

Dari informasi yang ia dapat, kata Udin, S pulang ke Indonesia berniat untuk melihat tanah yang dimilikinya. Akan tetapi, uang yang dikirimkan oleh S selama ini kepada pelaku selama ini tidak ada atau habis.

“Ada yang bilang sih mau lihat tegalan (tanah atau kebun) mau apa gitu ya. Ternyata setelah kesini, uang yang dikirimkan dan lain sebagainya itu enggak ada. Kurang paham ya sama anaknya itu dikemanain,” ungkapnya.

“Karena ternyata anak yang paling tua ini pelaku ini tidak bekerja. Orang sini sih kalau tidak bekerja itu kurang paham ya, tidak bekerja di orang atau tidak punya pekerjaan tetap lah atau apa kurang paham. Cuma tetangga-tetangga bilangnya tidak bekerja, tapi punya istri dan anak dua,” lanjutnya.

S berusaha menanyakan keberadaan uang yang ia kirimkan selama ini. Dari situ timbul percekcokan selama S pulang ke rumah.

“Saya rasa manusiawi juga sih kalau ibunya menagih atau mempertanyakan uangnya karena kan uang dikirimin berapa juta, kalau enggak salah sekitar di atas 30 juta, pokoknya puluhan ternyata enggak ada. Dan mungkin hilang dan sebagainya. Akhirnya dia ditusuk, kalau enggak salah di bagian entah kanan atau kiri, pokoknya lurus di bagian payudara,” pungkasnya.

Sumber: Kumparan

Komentar