Nanggroe.net, Jakarta | Topan paling kuat (Amphan) telah menghancurkan Bangladesh dan India bagian timur. Bencana Topan ini terjadi ketika warga sedang menghindari wabah pandemi.
Seperti dilansir dari AFP, pada kamis (21/5), Topan yang terjadi ini adalah yang terkuat terjadi dalam 20 tahun terakhir ini. Merobohkan rumah-rumah dan membawa mobil menyusuri jalan-jalan banjir. Dalam insiden topan tersebut setidaknya menewaskan selusinan orang.
Otoritas terkait mulai mendata kerusakan yang terjadi pada hari kamis (21/5), seusai jutaan orang menghabiskan malam tanpa tidur. Mereka memandang angin topan jarak 165 kilometer membawa pohon-pohon, tiang listrik, dinding dan atap, juga stasiun-stasiun transformator yang meledak.
Pejabat di Bangladesh mengatakan bahwa mereka sedang menunggu laporan dari Sudarbans, yaitu situs warisan dunia UNESCO yang dikenal dengan hutan bakau dan populasi harimau Bengal yang sangat terancam punah.
Pihak berwenang dikedua negara mengirim masker dan handsanitizer, dan tetapi jarak sosial hampir tidak mungkin diterapkan pasalnya keluarga mengungsi di sekolah-sekolah, ruang komoditas, dan gedung pemerintah.
Sepanjang pantai teluk Bengal, topan adalah menjadi bahaya Tahunan. Pada tahun 2007 Topan Sidr menewaskan lebih dari 3.500 jiwa di Bangladesh.
Topan amphan melemah saat bergerak menuju di sepanjang Bangladesh. Namun hujan lebat serta angin kencang masih terjadi di Cox’s Bazar, distrik yang menampung satu juta pengungsi Rohingya dari kekerasan di Myanmar.
Ampham adalah “topan super”, yang pertama terbentuk diatas teluk Bengal sejak tahun 1999. Angin yang kencang bisa mencapai pada kecepatan hingga 185 kilometer perjamnya dilaut.
Komentar