ACEH | Dalam beberapa akhir ini inflasi akan mengakibatkan menurunnya daya beli masyarakat, karena secara rill tingkat pendapatannya juga menurun.
Kebutuhan pokok meningkat, mata uang kian waktu menurun. Masyarakat akan kesulitan untuk membeli barang-barang yang dianggap penting, karena harganya terus naik.
“Bagaimana lagi mau, mau tak mau harus kita beli, karena sudah kebutuhan walau harga kebutuhan pokok naik dan turun,” kata Vika kepada Nanggroe.media (24/3/2023).
Vika, uang Rp 100.000 sehari sudah cepat habisnya, untuk belanja jajan anak-anak sudah habis total, hanya dapat beberapa barang kecil saja, apalagi saat ini bulan Ramadhan uang Rp 100.000 untuk beli takjil.
“Kita tidak tau bilang lagi, kita mengikuti saja. Kalau harga barang pokok turun sayang bagi pedagang, jika harga barang naik masyarakat kejepit,” ungkap Vika
Inflasi juga dapat merugikan bagi peminjam, karena ketika meminjam (uang) harga-harga di pasar telah naik. Nurhayati (26), mengatakan harga barang semua mahal, uang Rp 100.000 tidak ada harganya lagi.
“Harapan kami selaku masyarakat pemerintah dapat menekan angka inflasi agar kebutuhan-kebutuhan semuanya imbang,” tutup Nurhayati.
Laporan : Bardyan Ir
Komentar