2 Harimau Sempat Corona di Ragunan Isolasi 12 Hari, Sesak Napas-Bersin

Nanggroe.net, Jakarta | Dua harimau Sumatera yang berada di Taman Margasatwa Ragunan sempat terinfeksi COVID-19 pada (15/7/2021).

Saat ini kondisinya keduanya telah pulih. Kini tim Kebun binatang Ragunan masih memantau dan melakukan observasi.

Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan sempat meninjau langsung kondisi terkini kesehatan 2 harimau yang sempat corona itu. Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) Provinsi DKI Jakarta, Suzi Marsitawati, juga turut hadir dalam peninjauan itu.

“Saat tinjauan tadi, kondisi kedua satwa sudah sehat. Nafsu makan sudah kembali normal dan satwa juga sudah kembali aktif,” kata Suzi seperti dikutip dari PPID, Minggu (1/8).

Ia menjelaskan mulanya pada 9 Juli ada salah satu harimau yang mengalami sakit dengan gejala klinis lalu disusul dengan harimau lainnya yang kesehatannya juga menurun.

“Salah satu harimau Sumatera bernama Tino yang berusia 9 tahun mengalami sakit dengan gejala klinis sesak napas, bersin, keluar lendir dari hidung, dan penurunan nafsu makan,” ungkap Suzi.

“Kemudian, selang dua hari, satu harimau Sumatra lainnya bernama Hari yang berusia 12 tahun terpantau kondisi kesehatannya juga menurun dengan menunjukkan gejala klinis yang sama dengan harimau Tino,” tambahnya.

Tim Distamhut melakukan tes PCR pada 14 Juli kepada 2 harimau tersebut dan hasilnya keluar pada 15 Juli yang menyatakan bahwa kedua satwa terpapar corona.

“Pada tanggal 14 Juli, kami lakukan pengambilan sampel dengan di-swab kemudian dikirim ke laboratorium Pusat Studi Satwa Primata, IPB Bogor. Lalu, hasilnya keluar tanggal 15 Juli yang menyatakan bahwa kedua satwa tersebut terpapar COVID-19,” ujar Suzi dikutip dari PPID, Minggu (1/8).

Suzi menambahkan sejak dimulainya gejala klinis yang dialami oleh 2 harimau tersebut telah dilakukan pengobatan oleh Distamhut.

“Sejak mengidap sejumlah gejala dan kondisi kesehatan yang menurun, kedua satwa itu segera diberikan pengobatan, di antaranya pemberian antibiotik, antihistamin, antiradang, dan multivitamin setiap hari,” terangnya.

Semenjak diberikan pengobatan tersebut, kata dia, kondisi 2 harimau mulai membaik dalam kurun waktu 10-12 hari.

“Dalam waktu sekitar 10–12 hari pengobatan, kondisi kedua satwa berangsur membaik dan pulih,” jelasnya.

Suzi menekankan, kedua satwa tersebut tidak menularkan virusnya kepada manusia dan saat ini pihaknya juga masih melakukan tracing atau penelusuran.

“Hal ini mengingat, pada saat satwa mulai mengidap gejala, Taman Margasatwa Ragunan dalam kondisi ditutup, karena sudah PPKM Darurat. Kami juga sudah melakukan tracing kepada perawat dan petugas saat satwa sakit, tidak ada yang terpapar COVID-19. Sehingga, kami masih menelusuri penyebabnya,” pungkasnya. [Kumparan.com]

Komentar