Memasuki Musim Panen Raya Harga Kopi Arabika Gayo Perlahan Naik

BENER MERIAH | Harga kopi arabika Gayo di Kabupaten Bener Meriah, Aceh menjelang masuknya masa panen raya perlahan mengalami kenaikan.

“Kita beli kopi dari petani mulai dari harga Rp 16.000 sampai Rp 17.000 per bambu, tergantung kualitas kopinya,” ucap seorang pengepul kopi Rozi di Kampung Tawar Sedenge, Kecamatan Bandar, Jumat, (06/10/23).

Rozi menjelaskan kepada Nanggroe.media, para petani kopi umumnya menjual kopi kepada pengepul dalam kondisi gelondong atau buah cherry.

“Untuk saat ini, masih sebagian daerah yang masuk masa panen raya seperti di kawasan Blang Jorong, Mangku, Resap, Petukel dan sebagian tempat yang berada di dataran dengan ketinggian 1.100 sampai dengan 1.200 MDPL,” jelasnya.

Sementara itu menurut salah seorang pekerja di perusahaan eksportir kopi arabika Gayo, Salman mengatakan, jika untuk kopi dengan kondisi Green Bean atau biji hijau kering harganya berkisar antara Rp 83.000 hingga Rp 85.000 per kg.

Salman menyebutkan, untuk kopi arabika Gayo dengan kondisi Gread 1 yang sudah di sortir saat ini berkisar di Rp 90.000 sampai dengan Rp 100.000.

“Memasuki bulan Oktober, di Bener Meriah sudah mulai memasuki awal musim panen dan puncaknya di perkiraan pada bulan November dan Desember,” katanya.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Bener Meriah, Khairun Aksa, SE., MM mengatakan, dengan adanya kenaikan harga kopi ditingkat petani tersebut pihaknya berharap bisa meningkatkan kesejahteraan petani kopi sendiri.

“Cuaca yang akhir-akhir ini tidak menentu diduga menjadi penyebab hasil panen kopi berkurang. Namun permintaan kopi di pasar terus naik. Hal inilah yang membuat harga jual biji kopi naik,” ujar Khairun Aksa.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar