Rutan Kelas IIB Bener Meriah, Terapkan Pola Pembinaan Terbaik Terhadap Warga Binaan

BENER MERIAH | Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Bener Meriah yang dikenal menerapkan pola pesantren terpadu sebagai bentuk pembinaan terhadap para warga binaan pemasyarakatan di Rutan tersebut.

Tidak hanya soal keagamaan, namun tetapi kreativitas napi pun juga terasah dalam bidang lain, salah satunya bermusik.

Menurut Karutan Bener Meriah Baharuddin, saat dikonfirmasi oleh Nanggroe.media Rabu, (07/06/2023) mengatakan, selaku Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Bener Meriah terbentuknya grup musik ini berawal dari ide para Narapidana yang sebelum tersandung kasus hukum. Kreativitas itu kemudian disalurkan dengan membentuk grup musik/band.

“Ketika mereka di luar sudah biasa bermain musik, karena di dalam Rutan itu bukan berarti mereka harus kehilangan kreativitasnya maka dibentuklah grup musik ini dengan anggota Narapidana yang sebelumnya telah melalui seleksi dan pemantauan oleh petugas,” ucap Baharuddin.

Kolaborasi petugas dan napi memberikan warna tersendiri dalam musik yang dibawakan.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Rutan Bener Meriah Baharuddin kepada Nanggroe.media, menurutnya grup musik ini tidak sekedar menjaga dan menggali kreativitas para napi, namun grup musik ini juga menggambarkan eratnya rasa kekeluargaan antar petugas dan warga binaan.

“Ada waktu dimana kita tegas menegakan aturan, ada waktu dimana kita seperti bapak asuh, kakak asuh ke para warga binaan di Rutan ini.

Saat ini ada sebanyak 250 warga binaan di Rutan Bener Meriah, tentu ini menjadi tanggung jawab kami untuk memberikan perhatian kepada mereka yang menjalani masa hukumannya di tempat ini,” jelas Baharuddin.

Penampilan grup musik ini sebagai kegiatan latihan juga sebagai hiburan bagi tamu kunjungan yang berkunjung kedalam Rutan Bener Meriah Di area lapangan steril sebuah panggung berdiri untuk menghibur para warga binaan dan keluarga yang sedang berkunjung.

“Kita tampilkan aksi dari grup musik binaan Rutan ini, pada waktu kunjungan selain sebagai waktu untuk berlatih juga sebagai sarana hiburan bagi warga binaan dan tamu kunjungan yang sedang berkunjung,” kata Baharuddin.

Kita memberikan ruang kepada napi untuk menyalurkan kreativitasnya, kita juga menjaga hak mereka walau berstatus sebagai warga binaan.

Ada yang suka seni kita salurkan, mau melukis, menyanyi, baca puisi mereka punya hak untuk itu ketika hasilnya positif tentu kita dukung,” tandas Baharuddin.

Laporan : Bardyan Ir

Komentar