OKP dan Ormawa Pasee Gelar Aksi ‘Pembebasan Arwan’

Nanggroe.net, Lhokseumawe | Titik kumpul di mesium long marc menuju taman Riyadah, menurut amatan awak media Porsenel pengamanan aksi dari TNI dan Kapolisian di kerahkan untuk mengantisipasi aksi anarkis, di perkirakan di lapangan personel kepolisian dan TNI lebih dari 500 personel

Setelah berkumpul, semua OKP dan Ormawa yang tergabung di dalam aliansi (GEMPAR) di perkirakan lebih dari pada ratusan dalam pembentuk solidaritas nya untuk pemebebasan Arwan Syahputra.

Long Marc menuju ke taman riyadah dan mahasiswa langsung membuka acara dengan teater dan pembacaan puisi yang dibacakan oleh Rizky (RM) Sekjen Bem Unimal.

Rezim tutup mulut

Indonesia menjadi negara yang semakin hari semakin aneh saja

Pembungkaman sudah diberbagai pelosok.

Keadilan menjadi abu rokok

Benar hilang berani, mati

Bak raga yang ter sulap

Keadilan memang benar benar sudah dilahap

Tidur nya harus nyenyak

Kasurnya harus empuk

Jangan bangunin, jangan ganggu, jangan sentil, nyawa kalian tidak mahal kecuali suara

Lucunya hidup di negeri dongeng, dengan situasi penguasa yang sudah cengeng.

Memanfaatkan budak untuk mengamankan, memanfaatkan kursi untuk membunuh.

Di saat pembaca puisi para teater memperagakan bagaiman saat Arwan di tangkap bagaikan penculikan dilakukan yang tidak seseuia dengan SOP

lalu puisi juga dilanjutkan oleh perwakilan LMND Fata

Tidak ada lagi

Tidak ada lagi pagi yang cerah

Tidak ada lagi cinta, yang ada hanya benci

Tidak ada lagi rasa hormat yg ada hanya rasa sakit hati

Tidak ada lagi menganyomi, tidak ada lagi pengawalan

Tidak ada lagi pembinaan semua yg melanggar di tindak pidanakan

Tidak ada lagi kasih sayang semua hanya tinggal bayang bayang penindasan aku kau dia semua yang melawan menjadi buronan negara ini

BacaJuga : Sikap OKP dan Ormawa Pase terkait Penangkapan Arwan dan Aktivis Mahasiswa

Undang-undang di sahkan tengah malam Di atas peristiwa kemanusiaan penderitaan tidak ada usai, kuingatkan pada kalian kita sedang berjuang perjuangan kita bukan melawan seekor siput tapi buaya yang kalau lengah dihabiskan

Tidak ada lagi harmonisasi tidak ada lagi kedamaian, tidak ada lagi perikemanusiaan, tidak ada lagi bahu membahu, tidak ada lagi melayani, tidak ada lagi kebebasan didalam aksara penyampaian, tidak boleh ada lagi yg meraung kritikan, tidak ada lagi penegak.

Lalu kita mulai sadar kemana kita mengadu tidak ada lagi pengaduan yang tersampaikan, kita mulai bingung di tengah riuhnya negeri tidak ada tempat untuk meminta perlindung diri mereka berubah mereka berubahhhhhh menjadi hantu hantu menakutkan kita semua ketakutakan dengan sihir shihir yang mereka percikan kami rakyat lemah kemana kami mengaduuu kemana kami bergerak.

Laluuuuu semua mulai jenuhhhh semua otak mulai berpikir kaki mulai berjalan diatas panasnya aspal, kita menari nari menerikiiiiii tentang ketidak adilan tentang keseraakahan berjalan berteriak meraung

Ada yang dikriminalisasi dibantai dibunuh diperkosa dirampas di tawan di intai ditendang di cekik dibatasi di bui di pukul dibinasakan. Semua mulai mencekam tidak ada lagi kedamaian tidak ada lagi kesejahteraan keindahan telah sirna.

Cipta : maulidi alfata

Komentar