Nanggroe.net, Lhokseumawe | Kementerian Pariwisita dan Ekonomi Kreatif atau Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) pendampingan desa wisata Regional I A (Sumatera) pada Selasa, (22/9).
Acara tersebut dilaksanakan di Aula Hotel Lido Graha, Kota Lhokseumawe yang diikuti oleh 50 peserta yang mewakili desa binaannya masing-masing.
Pelatihan pendampingan ini ditujukan untuk para perwakilan Desa, juga dihadiri oleh koordinator pemberdayaan masyarakat regional I Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Desty Murniati, Sekretaris Disbudpar Provinisi Aceh. Dr. Ir. Zulkifli, M.Si., Rektor Universitas Malikussaleh, Dr. Herman Fithra, S.T, M.T. IPM., ASEAN.Eng.
Baca Juga : Tetap Lanjutkan Pilkada, Mahfud MD : Presiden Telah Mendengar Masukan Masyarakat
Sejauh ini, terdapat dua Desa yang sudah di lakukan pendampingan yakni di Desa Murong, Kabupaten Aceh Utara dan Desa Hagu Barat Laut, Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh.
Desty Murniati, Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Regional I Sumatera dari Direktorat SDM Pariwisata Kemenparekraf mengatakan bahwa, program ini merupakan bagian dari pendampingan untuk bisa meningkatkan produktivitas di Desa Wisata.
“Tujuannya Desa wisata yang sudah di latih dan di beri pengetahuan terbaru terkait dunia wisata seperti konsep Clean, Health, Safety dan Environment (CHSE), Layanan prima, pengembangan produk dapat di implementasi dan di kembangankan di masing masing desa,” kata Desty kepada Nanggroe.net.
Lanjutnya, sudah seharusnya Implementasi untuk itu diterapkan, pengembangan produk juga harus di perhatikan misalnya ciri khas yang membedakan dari desa yang lain yang tak luput juga dari promosi agar lebih hits dikenal banyak orang.
“Dengan harapan Wisatawan yang datang bukan hanya dari Aceh, tetapi bisa dari luar Aceh, maka binaan ini perlu dilakukan untuk mengembangkan kepada pendampingan Desa wisata,” pintanya.
Sementara itu, Dr. Ir Zulkifli dalam paparannya sebagai pemateri mengatakan bahwa bimbingan teknis pendampingan Desa wisata regional IA khususnya di Desa Murong dan Desa Hagu Barat Laut dapat menjadi desa wisata yang mandiri secara bertahap.
“Adanya bimbingan teknis pendampingan desa wisata diharapkan Desa Murong dan Desa Hagu Barat Laut dapat meningkatkan dan menyiapkan diri untuk mengidentifikasi kelebihan dan meningkatkan aktivitas yang lebih optimal agar potensi yang dimiliki dapat terealisasi sehingga wisatawan dapat melaksanakan kegiatan wisata secara nyaman dan aman,” paparnya.
Selain itu, Rektor Universitas Malikussaleh, Dr. Herman Fithra, ST., MT., IPM, ASEAN.Eng Juga sebagai pemateri menjelaskan bahwa terwujudnya unsur Sapta pesona dalam pengembangan kepariwisataan di daerah bermuara pada peningkatan minat kunjungan wisatawan ke destinasi.
“Maka pembinaan untuk pendampingan desa perlukan dilakukan agar tumbuh iklim usaha kepariwisataan yang prospektif dan meningkatnya lapangan pekerjaan dan peluang pendapatan serta dampak ekonomi multi ganda pariwisata bagi masyarakat,” cetusnya.
Acara ini berlangsung dari pukul 07:30 Wib hingga 16:30 Wib, juga tak luput dari protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak dan seluruh peserta di wajibkan untuk melakukan rapid test sebelum kegiatan dimulai.
Komentar