Nanggroe.net, Jakarta | Aktivis Mahasiswa Asal Kabupaten Batu Bara, Sumatra Utara, yang sedang mendekam di sel tahanan Lembaga Pemasyarakatan Kisaran, Arwan Syahputra tidak lama lagi akan menjalani sidang putusan terhadap kasus yang menjerat nya ( Aksis Penolakan UU Cipta Kerja) bersama dengan rekan nya yang bernama Heri Gunawan di pengadilan Negeri Kisaran dengan Nomor Perkara 1339/Pid.B/2020/PN Kis, (24/02/21).
Menanggapi hal tersebut Haris Azhar Aktivis HAM dan Demokrasi di Indonesia yang juga Direktur Eksekutif Lokataru foundation dalam Wawancara nya bersama Nanggroe.net Sabtu, (27/2/2021) memberikan keterangan Bahwa saat ini Indeks Demokrasi di Indonesia sedang merosot, hal tersebut puncak nya ketika Pemerintahan Jokowi menanggap hampir semua orang-orang yang bersebrangan dengan Pemerintahan, baik itu ketika Aksi demonstrasi ataupun kritikan di media sosial.
” Indeks Demokrasi Indonesia sedang merosot, puncak nya ketika Pemerintah menangkap dan memenjarakan orang-orang yang bersebrangan dengan pemerintah, baik itu ketika Demonstrasi atau kritikan di media sosial, kita sangat khawatir terkait hal ini, membuat masyarakat resah, nilai-nilai Reformasi yang diperjuangkan dulu salah satu poin penting nya tentang kebebasan berdemokrasi semakin terdegradasi “.
Baca Juga :
Jelang Putusan Pengadilan, HMI Gelar Dzikir Akbar Dan Do’a Bersama Untuk Arwan Dan Rekannya
Seharusnya itu Negara melindungi Rakyat nya yang seperti Arwan dan kawan-kawannya, mereka masih mau mengingatkan Negara ketika kebijakan yang di keluarkan berpotensi menindas rakyat nya, ini merupakan bentuk pengejawantahan terbaik bukti mencintai Negara ini.
Haris azhar menambahkan ” Majelis Hakim PN Kisaran dalam Vonis putusan nanti mempunyai moril dan tanggung jawab yang sangat besar terhadap putusan yang seadil-adilnya, apalagi setelah Presiden Jokowi menyampaikan Negara tidak akan menangkapi masyarakat yang kritis, Majelis Hakim harus menjadi lokomotif utama untuk membuktikan perkataan Presiden Jokowi tersebut ” Tutup Haris azhar
Komentar