Mahasiwa Pidie Gelar Aksi di Kantor Bupati, Minta Tanggungjawab Kesejahteraan Petani

Nanggroe.net, Pidie | Ratusan Mahasiswa dari berbagai kampus dan para pemuda di Kabupaten Pidie menggelar aksi demonstrasi di Kantor Bupati Pidie pada Kamis (24/9).

Awalnya para peserta aksi menitik kumpulkan di Bundaran Simpang Empat Terminal pada pukul 09:00 Wib, kemudian massa beralih ke Kantor Bupati Pidie dengan membawa spanduk dan melakukan orasi secara bergantian.

Mereka menggelar aksi dalam rangka memperingati Hari Tani dan mereka menilai bahwa Pemerintah Pidie tidak pro terhadap para petani.

Baca Juga : EW-LMND Aceh : Penundaan Pilkada Harus Dilakukan

Koordinator aksi damai Mustafa Kamal dalam orasinya menegaskan bahwa kedatangan mereka adalah untuk menyampaikan keluhan petani kepada Bupati Pidie untuk meminta pertanggung jawaban terkait kesejahteraan Petani.

Padahal, Kata Mustafa, dalam visi dan misi adalah program utama yang diprioritaskan untuk memperbaiki nasib petani, tetapi hasilnya nihil.

“Kami meminta pertanggungjawaban Pemerintah Pidie terhadap petani yang selama ini terus mengeluh kesulitan air dan pupuk langka, para petani saat ini menjerit sawah mereka tidak dialiri air akibat saluran air irigasi rusak,” cetusnya.

Maka oleh sebab itu, Para Mahasiswa dan Pemuda di Kabupaten Pidie datang untuk meminta pertanggung jawaban dari Pemerintah Pidie untuk menyelesaikan permasalah tersebut.

“Program yang dicanangkan Bupati Abusyik yakni ‘Gla Blang dan Laot’ sampai saat ini belum nampak wujudnya padahal sudah tiga tahun Pemerintahan sampai saat ini belum juga terealisasi,” tegasnya.

Abusyik selaku Bupati Pidie tidak menemui para peserta aksi membuat mereka kecewa yang diwakili oleh Sekda Pidie, Idhami

Aksi tersebut berlangsung dengan aman dan tertib dibawah pengalawan ketat petugas dari Kepolisian dan Satpol PP.

Adapun 8 poin rekomendasi yang menjadi tuntutan peserta aksi sebagai berikut:

  1. Tuntaskan kelangkaan pupuk subsidi.
  2. Wujudkan Asuransi untuk masyarakat tani sesuai permen no. 40 tahun 2015.
  3. Wujudkan ketersediaan benih unggul agar terhindar dari benih ilegal.
  4. Wujudkan harga jual dengan HET pemerintah yang berpihak pada masyarakat.
  5. Wujudkan prioritas dalam bidang tanaman pangan sesuai dengan misi pidie troe, meugoe dan meulaot.
  6. Wujudkan infrastruktur pertanian yang memadai, fungsikan waduk rajui.
  7. Fasilitasi petani dengan edukasi dengan pertanian modern, fungsikan pertanian.
  8. Tuntaskan alih fungsi lahan yang masif terjadi di Pidie.

Komentar