ACEH UTARA | Dirjen GTK Kemendikbud Ristek RI. Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd. melaksanakan Kegiatan launching pencegahan sunting di SMPN 1 Syamtalira Bayu, Aceh Utara.
Kegiatan ini di laksanakan melalui Zoom dalam lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara, Selasa (15/8/2023).
Acara ini dilaksanakan di 507 sekolah di Kabupaten Aceh Utara yang terdiri dari 141 Sekolah SMP Negeri maupun Swasta, dan 366 Sekolah SD Negeri dan Swasta.
Selain memberikan makana tambahan bergizi kepada siswa-siswi pada saat kegiatan launching tersebut mereka juga serentak bergerak bergotong royong.
Pemberian makanan dan minuman untuk anak haruslah bergizi cukup dan seimbang untuk mencegah permasalahan seperti stunting, kurang gizi, dan obesitas.
Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) memiliki tujuan sebagai berikut ; (1) Memperbaiki asupan gizi; (2) Memperbaiki ketahanan fisik; (3) Meningkatkan kehadiran dan minat belajar; (4) Meningkatkan kesukaan akan makanan daerah yang bergizi; (5) Memperbaiki perilaku bersih dan sehat, termasuk kebiasaan makan yang sehat; (6) Meningkatkan partisipasi masyarakat; dan (7) Menambah pendapatan masyarakat melalui peningkatan penggunaan produksi setempat.
Kepala dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara Jamaluddin, S.Sos., M.Pd. mengharapkan semoga kegiatan ini dapat berjalan secara kontinyu untuk dapat membantu perbaikan gizi bagi siswa-siswi, sehingga dapat memperbaiki karakter dan kemampuan belajar siswa sesuai kebutuhan dari perkembangan anak.
Selanjutnya pada pukul 11.00 kegiatan dilanjutkan pada SD Negeri 1 Syamtalira Bayu berupa audiensi Dirjen GTK Kemendikbud Ristek RI. Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd. memberikan arahan dan bimbingan dengan guru- guru penggerak tentang pentingnya program guru penggerak terhadap berbagai manfaat positif bagi pesertanya.
Setidaknya ada 7 manfaat penting program guru penggerak bagi pendidik, yaitu:
- Mengembangkan Kompetensi dalam Lokakarya Bersama.
- Meningkatkan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran yang berpusat pada murid.
- Pengalaman belajar mandiri dan kelompok terbimbing, terstruktur, dan menyenangkan.
- Pengalaman belajar bersama dengan rekan guru lain yang sama-sama lolos seleksi program guru penggerak.
- Pengalaman mendapatkan bimbingan/mentoring dari pengajar praktik (pendamping) pendidikan guru penggerak.
- Mendapatkan komunitas belajar baru.
- Mendapatkan sertifikat pendidikan 306 JP dan Piagam Guru Penggerak.
Selanjutnya pada pukul 13.30 Dirjen GTK Kemendikbud Ristek RI. Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd. Melanjutkan kegiatan temu ramah di auditorium Politeknik Lhokseumawe yang diikuti oleh Rektor IAIN Lhokseumawe, Direktur Politeknik Lhokseumawe, Polres Lhokseumawe, Direktur BSI dan Bank Aceh, Guru Penggerak Angkatan I = 68 Orang, Angkatan II = 17 Orang, Angkatan IV = 98 Orang, Angkatan VII = 37 Orang.
Kepala Sekolah Penggerak 30 sekolah, Kepala TK Negeri 48 Sekolah, Kepala SD 366 Sekolah, Kepala SMP 141 Sekolah, Kepala SMA, SMK, dan SLB 86 sekolah, serta Pengawas Sekolah Jenjang SD, SMP, SMA, dan Unsur Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara.
Tutur ikut serta juga Kepala Cabang Dinas Pendidikan Aceh Wilayah III Drs. Ahmad Jamani, M.Pd. beserta jajarannya. Dengan berbagai agenda kegiatan, antara lain: Penampilan tari Koh Pade (Panen Padi) persembahan dari SDN 1 Nisam, dan acara Puncak berupa audensi tentang Guru Penggerak, program sekolah penggerak (PSP) bersama Ibu Prof. Dr. Nunuk Suryani, M. Pd. Dirjen GTK selama 20 Menit, Sesi Tanya Jawab selama 40 menit.
Serta Penampilan Tari Wonderlan Indonesia persembahan dari SDN 8 Cot Girek
Penutup sekaligus Doa.
Komentar