Kohati Komisariat Hukum Unimal Sukses Adakan kegiatan Diskusi Kohati Inspiratif

Nanggroe.net, Lhokseumawe | KOHATI KOMISARIAT HUKUM UNIMAL telah sukses mengadakan kegiatan Diskusi Publik yang dilaksanakan pada hari Jumat 25 Juni 2021 dengan tema “Kupas Tuntas Rasisme Dalam Gebyar Diskusi Kemanusiaan”.

Sebagai bentuk kedamaian bersama sesama insan di muka bumi sudah sepatutnya untuk saling menghargai di atas perbedaan yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan menghindari Rasisme di kalangan masyarakat. Di pandu oleh MC Salsabila Putri Rasri, kegiatan diskusi pun berlangsung dengan lancar. Dalam waktu yang singkat mampu memberi ilmu yang luar biasa dan bermanfaat.

Kegiatan ini di isi oleh pemateri hebat, Yunda Wardatul Jannah S.Sos. Seorang perempuan inspiratif yang merupakan Ketua Kohati Badko HMI Aceh 2018-2020, tak hanya di hadiri oleh kaum perempuan saja, tetapi juga kaum laki-laki juga tertarik dengan materi diskusi kali ini. Para peserta tidak hanya dari Aceh saja namun hingga ke Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Begitu antusiasnya para peserta saat moderator (Adilla Syahra) membuka sesi tanya-jawab dan kolom chat zoom meeting pun di penuhi dengan pertanyaan-pertanyaan menarik terkait rasisme.

Ketua Kohati HMI Komisariat Hukum Unimal Suci Asrina mengatakan, tujuan acara ini adalah untuk membuka wawasan dan kesadaran kaum muda terutama mengenai betapa berbahayanya rasisme di dalam kehidupan yang beragam. Perbedaan harus dijadikan kekuatan bukan hambatan. Perbedaan adalah keistimewaan dan kekuatan, ucapnya.

“Selain itu, juga untuk meningkatkan pemahaman mengenai bagaimana menghindari sikap rasis dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” ucap Suci Asrina, Jumat(26/6).

Yunda Wardatul Jannah menjelaskan, rasisme adalah pemahaman yang menolak terhadap perbedaan yang ada. Baik itu dari segi suku, ras, agama, dan lain sebagainya. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti diskriminasi dan prasangka ras.

“Dengan diskusi ini diharapkan kita semua mampu belajar untuk saling menghargai atas perbedaan-perbedaan. Mewarisi toleransi bukan kekerasan. Belajar menyemai kedamaian, menepis kebencian. Sebab kita terlahir dengan kasih sayang dan cinta.” Papar moderator di akhir diskusi.

(Adilla Syahra)

Komentar