Ini Respon Kadisdinkes Bener Meriah Terkait Pasien Lansia Yang Kecewa

BENER MERIAH | Diberitakan sebelumnya terkait pasien lansia yang kecewa terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas Mesidah pada Selasa 5 Maret 2024 yang lalu. Dimana pasien itu mengurus keperluan administrasi (surat rujukan) di Puskesmas Kecamatan Mesidah, Kabupaten Bener Meriah, Aceh guna pengobatan sang istri berinisial “J” (61). Selasa, (12/03/24).

Terkait berita tersebut yang telah mengudara di surat kabar, Kepala Dinas Kesehatan (Kadisdinkes) Bener Meriah Hasyimi merespon (menghubungi) salah seorang jurnalis dari Media Nanggroe.media, yang mana Kadisdinkes Hasyimi mempertanyakan terkait perihal pemberitaan tentang pasien lansia yang kecewa terhadap pelayanan di Puskesmas Mesidah.

Hasyimi menghubungi jurnalis Nanggroe.media melalui via telepon, ia mengatakan ini menidaklanjuti pesan WhatsApp yang kemarin. Yang pertama, ia mempertanyakan dimana alamat domisili jurnalis, setelah itu jurnalis Nanggroe.media menjawab. Kemudian ia mempertanyakan kembali ada hubungan apa dengan pihak pasien kemarin ?

“Tidak ada hubungan apapun,” jawab jurnalis.

Lanjut, Hasyimi mempertanyakan kembali darimana berita itu di dapat, jelas pasti jurnalis mendapatkan informasi dari narasumber, yang mana narasumber identitasnya di rahasiakan sesuai dengan kode etik jurnalistik yang berdasarkan UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

“Narasumber itu langsung mengadu dengan bapak ?,” tanya Hasyimi.

Setelah jurnalis menjawab, Hasyimi menanyakan kenapa narasumber itu langsung mengadu, kalau tidak kenal kan tidak mungkin mengadu. Kemudian Nanggroe.media menjawab secara prosedur apa pertanyaan yang dipaparkan oleh Hasyimi Kadisdinkes Bener Meriah.

“Nah, kalau informasi yang disampaikan itu menyesatkan dan salah itu bagaimana kode etiknya,” tanya Hasyimi.

Pihak jurnalis menjawab, sebelumnya jurnalis mendapatkan informasi dari narasumber, kemudian setelah itu melakukan konfirmasi kepada Kepala Puskesmas dan Kadisdinkes juga, setelah di analisa dan di crosh check, berita tersebut diterbitkan dan mengudara di surat kabar media online.

Setelah jawaban yang disampaikan kepada Kadisdinkes Bener Meriah tersebut, ia membantah bahwa jurnalis belum melakukan konfirmasi terhadapnya.

“Gak sama saya kan belum, sama saya kemarin saya bilang turun kelapangan dulu. Kan itu saya bilang kemarin, dan tidak ada saya kasih keterangan apa-apa,” ujarnya.

Sebelum berita awal terbit dan mengudara di surat kabar, Nanggroe.media telah melakukan konfirmasi terhadap ke 2 pimpinan tersebut (Kepala Puskesmas, Kadisdinkes) lewat via chating whatsap.

Hasyimi mengatakan, pihaknya sudah turun kelapangan, turun ke Puskesmas dan kunjungi pasien kemudian sudah mendapatkan alur ceritanya. Alur ceritanya itu bertentangan dengan berita yang telah terbit di media Nanggroe.media, dan itu bagaimana selanjutnya.

Dalam hal tersebut, Nanggroe.media telah menjelaskannya berulang kali kepada Kadisdinkes Bener Meriah.

“Bapak saya tunggu, nanti saya kirim rilisnya ke bapak hasil kami ke lapangan dan kami kirim ke bapak kronologis ceritanya. Nanti setelah itu bapak saya tunggu untuk mengklarifikasi dipemberitaan bapak.” Tegasnya.

“Saya mau bertanya apa hubungan bapak dengan Ketua LSM Garis Merah itu ? Lalu kenapa dia menaikkan berita seperti itu ? sumbernya Garis Merah itu dari bapak atau dari siapa ?,” tanya Hasyimi.

Ia mempertanyakan, apakah ada komunikasi dengan bapak LSM Garis Merah ? kan ini dia garis benang merahnya seperti itu. Bapak minta dukungan dengan Garis Merah iyakan.

“Tapi dia sendiri mengatakan bahwa dia membela kawan dia yang media kebetulan saudaranya si pasien. Benang merahnya kan ini sudah dapat bahwa si pasien saudara bapak. Bapak minta dukungan dengan LSM Garis Merah untuk membuat statement yang ditayangkan ke media kan begitu,” ucapnya.

“Saya sudah tau siapa yang menyampaikan ke pihak media. Kesimpulannya bapak membuat berita bertentangan dengan kenyataannya itu kesimpulannya,” ucapnya kembali.

Baca Juga : Hasil Investigasi Tim Dinkes Bener Meriah Terkait Rujukan Pasien Lansia Inisial J

Nanggroe.media telah berulang kali menjelaskan kepada Kadisdinkes Hasyimi namun, ia membantah hal itu.

“Sekarang naiklah status LSM Garis Merah bahwa evaluasi atau copot Kadis beserta Kepala Puskesmas Mesidah. Nah berdasarkan konfirmasi Garis Merah dia hanya membela salah satu rekannya, katanya yaitu wartawan media, berarti kan bapak untuk membantu,” ujarnya.

Selanjutnya Kadisdinkes Bener Meriah Hasyimi mengatakan, saya yakin bapak menjadi wartawan ini profesional, ya sangat profesional.

“Jadi ini mungkin pengalaman bapak pertama dengan kesehatan kiranya cukup hati-hati untuk membuat berita itu, jangan gegabah, jangan ada unsur-unsur yang lain begitu dia pak. Nah jadi bapak saya juga punya media, saya kenal dengan wartawan. Saya tau tentang SOP ,” terangnya.

Komentar