BENER MERIAH | Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bener Meriah, akan melakukan Sensus Pertanian Tahun 2023 pada awal Juni ini.
Sebelum pelaksanaan, jajaran BPS mengundang perwakilan Pemerintah Kabupaten Bener Meriah dalam kegiatan Sensus Pertanian Tahun 2023 tentunya adalah Dinas Pertanian. Dalam hal ini koordinasi pasti dilakukan kepada Kepala Dinas Pertanian.
Petugas Sensus Pertanian Tahun 2023 berjumlah sebanyak 205 orang, yang mana petugas itu merupakan dari BPS Kabupaten Bener Meriah, untuk 200 petugas lainnya merupakan mitra BPS.
Kepala BPS Kabupaten Bener Meriah Devi Indriastuti, SST., MS.i mengatakan kepada Nanggroe.media Rabu, (31/05/23). Sebelumnya BPS telah merekrut dari masyarakat untuk menjadi petugas Sensus Pertanian tahun 2023 di Kabupaten Bener Meriah.
“205 orang petugas itu akan bertugas di 10 Kecamatan,” ujar Devi.
Pelaksanaan Sensus Pertanian Tahun 2023 akan dilakukan mulai tanggal 1 Juni sampai 31 Juli 2023.
“Jadi ada waktu selama 2 bulan untuk melakukan Sensus Pertanian ini,” ujar Devi kepada Nanggroe.media.
Lebih lanjut, Sensus Pertanian Tahun 2023 ini diselenggarakan secara serentak di seluruh Indonesia yaitu dari Sabang sampai Meuroke, sebab kegiatan ini merupakan kegiatan Sensus.
Dijelaskan Devi Indriastuti, pada kegiatan Sensus Pertanian Tahun 2023 yang disasar adalah, keluarga yang melakukan kegiatan pertanian. Misalnya memiliki lahan pertanian, mengusahakan lahan atau tidak memiliki lahan tetapi masyarakat mengelola lahan tersebut.
Dalam hal itu, pelaksanaan Sensus Pertanian bisa diketahui berapa luas lahan, tanaman apa saja yang ditanam, pupuk yang digunakan, dan hasil dari penanaman.
Pada kegiatan Sensus Pertanian khususnya di Kabupaten Bener Meriah, dalam 1 Kecamatan petugas yang melakukan sensus tergantung dengan banyaknya jumlah Desa, dan banyaknya Kepala Keluaga (KK) didalam Kecamatan tersebut.
Kegiatan Sensus Pertanian ini, akan mencatat seluruh penduduk serta menghasilkan data yang berkualitas.
Selanjutnya, pada kegiatan Sensus Pertanian tersebut dibagi menjadi 2 wilayah yaitu konsentrasi dan nonkonsentrasi (snowball).
“Tentu saja kita bisa menghasilkan data yang berkualitas, karena data yang berkualitas itu akan menjadi dasar bagi perencanaan pembangunan daerah, baik juga untuk monitoring dan evaluasi dalam pembangunan disektor pertanian,” harap Kepala BPS Bener Meriah Devi Indriastuti.
Laporan : Bardyan Ir
Komentar