REDELONG | Harga komoditas kopi arabika pada saat ini di dataran tinggi Gayo mengalami kenaikan, sebelumnya harga kopi arabika yang mentah (glondong) dengan harga Rp 15000, – Rp 16.500, jenis gabah Rp 45000, – Rp 46000, dan labu hijau Rp 52000.
Kopi arabika mengalami kenaikan dengan jumlah, mentah (glondong) naik Rp 500, gabah naik Rp 2000, labu hijau naik Rp 3000.
Dihimpun Nanggroe.media, saat ini kopi berjenis arabika di wilayah dataran tinggi Gayo, Kabupaten Bener Meriah, di tingkat Petani, mentah (glondong) Rp 17000, gabah Rp 47000 – 48000 untuk gabah harga bervariasi, labu hijau Rp 55000 – Rp 60000 per bambu, (19/02/23).
Namun harga kopi pada saat ini relatif stabil. Kalaupun harga turun tidak terlalu signifikan.
Yus (48), merupakan pengepul kopi di Kampung Kenine, Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah. Ia mengatakan untuk hari ini harga kopi naik, harga gabah bervariasi ada 47, 48 ribu per bambunya.
Kenaikan harga kopi tergantung dari ketersediaan. Tolak ukur harga kopi mempengaruhi harga kopi yang ada di Brazil. Jika di Brazil masa panen sudah habis, maka kopi dataran tinggi Gayo mengalami kenaikan.
Tak hanya itu saja kenaikan dan turunnya harga kopi mempengaruhi dengan iklim cuaca di wilayah.
“Harga kopi arabika saat ini naik, namun kopi sudah berkurang masa panen. Di tingkat pengepul (toke) per bambu ada yang Rp 15000, Rp 16000, Rp 17000 mentah nya. Tergantung kualitas kopi dan wilayah, harga beda-beda dari pengepul,” Arif (25), merupakan petani kopi arabika.
Komentar