Banser: Abu Janda Sempat Ikut Diklat, Harus Berakhlakul Karimah

Nanggroe.net, Jakarta | Wakil Kepala Satuan Koordinasi Nasional (Satkornas) Banser, Hasan Basri Sagala mengakui bahwa Permadi Arya alias Abu Janda sempat mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Banser.

Pelatihan itu, menurut Hasan dimaksudkan agar semua orang yang berniat untuk bergabung nantinya dapat mengamalkan segala nilai kebhinekaan yang sudah dijunjung tinggi sejak lama oleh banser.

Baca Juga : Bareskrim Layangkan Panggilan terhadap Abu Janda

“Saudara Permadi Arya tercatat pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan Banser sebagaimana yang ditetapkan oleh peraturan organisasi. Di antara komitmen Banser adalah menjunjung tinggi nilai-nilai kebhinekaan di Tanah Air yang hakikatnya menjadi modal besar bagi pemersatu bangsa,” ujar Hasan dalam keterangan tertulisnya, dilansir dari kumparan.com Minggu (31/1).

“Sebab itu, Banser terus berusaha menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bersama-sama dengan TNI, Polri, aparatur negara dan berbagai pihak lainnya,” sambungnya

Menurut Hasan untuk menjadi anggota tak hanya semudah mengenakan seragam bertuliskan Banser. Anggota Banser, kata dia, harus dapat memegang teguh tiga karakter utama seorang banser, yaitu amaliah (ritual ibadah), fikrah (cara berpikir) dan harakah (cara bertindak).

Baca Juga : Abu Janda Sebut Islam Agama Arogan, Sekjen PBNU: Tidak Ngerti Islam Itu

“Anggota Banser juga harus berpedoman pada empat (4) prinsip dasar yakni tawasuth (moderat), tawazun (seimbang), i’tidal (adil), dan tasamuh (toleran),” ucap Hasan.

“Dan hal yang paling utama adalah akhlaqul karimah, patuh dan taat komando kepada pemimpin tertinggi Banser,” lanjut dia.

Jika seluruh persyaratan itu gagal dipenuhi oleh seorang calon kader, Hasan menegaskan bahwa seseorang itu tak layak disebut sebagai seorang banser.

“Jadi apabila ada orang mengaku Banser tapi sikapnya tidak sesuai prinsip tersebut maka tidak layak menyebut dirinya sebagai anggota Banser,” kata Hasan.

Sebelumnya, mantan Dewan Penasihat GP Ansor As’ad Said Ali sempat mengingatkan soal sosok Abu Janda yang kerap membawa nama Banser dan NU.

Dia juga mempertanyakan keikutsertaan Abu Janda dalam diklat anggota Banser.

“Setelah dicek ternyata tidak ada rekomendasi dari cabang atau wilayah Ansor /Banser sesuai dengan persyaratan untuk diterima sebagai peserta kaderisasi Ansor/Banser, Ia diterima atas rekomendasi seorang tokoh NU,” papar eks Wakil Ketua BIN dalam akun facebooknya.

Komentar