ARPA Soroti Ruang Demokrasi Aceh Timur yang Dinilai Terancam

Nanggroe.net, Aceh Timur | Ketua Arah pemuda Aceh (Arpa), Eri Ezi, angkat bicara soal ruang demokrasi yang dinilai sudah terancam di Kabupaten Aceh Timur.

Ketua Arpa, Eri Ezi atau yang kerap di kenal ‘Bung eri’ ini mengatakan kepada Nanggroe.net, Sabtu (3/7) agar setiap orang harus merawat ruang demokrasi. Demokrasi yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, yang melekat pada ruang pikir, ruang berekspresi, dan yang paling fundamental ruang untuk setiap orang menyampaikan pendapatnya yang sudah diatur oleh konstitusi negara.

“Setiap orang harus merawat Demokrasi untuk membawa perubahan pada cita-cita bersama. Ruang berekspresi, ruang pikir, dan ruang yang menyapaikan pendapat adalah hal yang paling fundamental dalam demokrasi yang teleh di atur dan dibenarkan oleh kontitusi negara”, kata Eri.

Baca Juga : Mahasiswa Minta Pemkab Aceh Utara Serius Tangani Banjir

Dalam hal itu, ia juga menyoroti perihal statment salah seorang anggota legislatif terpilih Aceh Timur, Ahmad Leumbeng. Ia menilai anggota Dprk Aceh Timur ini mengancam demokrasi dan juga pluralisme disana.

“Dia adalah anggota dewan terpilih, kemudian dia mengutilmatum Yunan karena melaporkan terhadap beberap akun medsos, dan itu adalah pengancaman disertakan menciptakan konfrontasi bagi kondisi Aceh Timur”, kata Eri sembiri melanjutkan.

“Soal kemudian sodara Yunan melaporkan beberapa akun yang di anggapnya penuduhan atas dirinya, pengancama dan soal pelanggaran hukum lainnya atas dirinya yunan, itu adalah haknya sebagai warga negara yang baik”, ujarnya.

“Jangan kemudian Ilfil untuk setiap orang berpendapat, karena itu adalah esensi dari demokrasi. Seharusnya dia sebagai legislatif paham kapan dia harus angkat bicara, paham ketika dia bertidak, juga paham terhadap kondisi masyarakat miskin disana, jangan hanya ikutan bicara pada ruang pluralisme”, Tegas Eri.

Bahkan ia menyebutnya jangan mencari panggung ditempat yang salah, pada ruang yang tidak diperlukan sebagai legislator.

“Ini kesannya seperti mencari panggung ditempat yang salah, kasihan masyarakat yang telah memilihnya, harusnya banyak persoalan yang ia perdebatkan pada ruang rapat soal masyarakat Aceh Timur untuk kesejahteraan kemajuan”, tutup Eri.

Komentar