Nanggroe.net, Jakarta | Amerika Serikat (AS) melalui Kepala Badan Kotra Intelijennya memberi peringatan langka bahwa masyarakatnya harus menyaring informasi, memeriksa sumber-sumber online, dan juga diharuskan melaporkan tindakan yang mencurigakan.
Dilansir dari Reuters, Sabtu (25/7), kepala Pusat Kontra-Intelijen dan Keamanan Nasional (NCSC), William Evanina, mengatakan bahwa dengan lebih dari 100 hari pemilihan, sangat penting bagi agensi untuk berbagi dengan pemilih terkait informasi tentang kemungkinan gangguan yang telah diberikan oleh mata-mata AS untuk kampanye.
“Publik Ameria memiliki peran dalam mengamankan pemilu, khususnya dalam menjaga kewaspadaan terhadap pengaruh asing”, kata Evanina, seperti ditulis oleh media Reuters dalam surat kabarnya.
Baca Juga : Prabowo Datang ke Turki Bahas Kerja Sama Industri Pertahanan
Pada pernyataan tertulis, William Evanina juga menyampaikan untuk setiap warga AS agar mengkosumsi informasi dengan mata kritis dan memeriksa sumber sebelum memposting ulang atau menyebarkan pesan.
Kegiatan yang terkait pemilu yang mencurigakan harus dilaporkan kepihak berwenang.
Sebuah penilaian komunitas Intelijen Amerika Serikat pada tahun 2017 menemukan bahwa Rusia ikut campur dalam pemilu tahun 2016 dan tujuannya termasuk membantu Presiden AS, Donald Trump, dalam pemungutan suara.
Mengingat kerumitan sistem penghitungan suara dan audit AS, Evanina mengatakan akan “sangat sulit bagi musuh asing untuk secara luas mengganggu atau mengubah penghitungan suara tanpa deteksi”,
Komentar