NANGGROE.MEDIA, TAKENGON | Sempat viral di media sosial dan menggegerkan masyarakat Aceh Tengah pada Jumat (18/07/2025) pukul 07:00 WIB pagi di Desa Kala Kemili, Dusun Al-muslim Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah. Salah seorang pelaku pria yang mengaku anggota kini telah meminta maaf kepada institusi TNI.
Sebelumnya di wilayah tersebut terjadi cekcok dan menimbulkan keresahan bagi warga setempat. Salah seorang pria yang berada dilokasi mengaku bahwa dirinya seorang anggota serta mengancam akan menembak warga yang berada dilokasi. Dalam penggerebekan itu salah satu warga setempat bernama Sukri (53), menjadi korban saat penggerebekan.
Sukri mengatakan, ada beberapa orang di dalam rumah mendorong pintu saat ia dan aparatur Desa (Dusun) serta sejumlah warga datang mencoba memasuki rumah tersebut, namun idak di izinkan masuk ke dalam rumaholeh beberapa orang pria, dan salah seorang pria didalam rumah mengaku bahwa dirinya sebagai anggota serta mengancam akan menembak warga saat penggerebekan berlangsung.
“Pria itu bernama Basir, dia mengaku sebagai anggota Tentara dan mengancam saat di gerebek warga Desa Kala Kemili,” ujar Sukri.
Lebih lanjut, pada hari ini Selasa, 21 Juli 2025 bertepatan di kantor Kepala Desa Kala Kemili, Kecamatan, Bebesen Kabupaten Aceh Tengah, Basir meminta maaf kepada TNI dan masyarakat Desa setempat.
Basir menyampaikan di hadapan seluruh Aparatur Desa dan di hadapan masyarakat Desa Kala Kemili sebagai berikut.
“Saya M. Al-Bashir Syahputra beserta kawan-kawan pelaku kejadian keributan yang terjadi di Kampung Kala Kemili, Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah mengklarifikasi kembali terkait insiden kejadian keributan yang terjadi pada hari Jum’at tanggal 18 Juli 2025, pukul 06:30 WIB di Kampung Kala Kemili, Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah.
Bahwa kami,
Nama : M. Al-Bashir Syahputra
Umur : 28 Tahun
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Kampung Kemili, Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah
Menyatakan meminta maaf atas kejadian tersebut yang telah viral di media sosial dengan mengaku bahwa saya anggota TNI dan mengancam akan menembak. Saya meminta maaf sebesar-besarnya kepada TNI AD khususnya Kodam Iskandar Muda karena telah mencoreng nama baik Institusi TNI AD dimata masyarakat, saya menegaskan bahwa saya merupakan asli masyarakat sipil atau masyarakat biasa.
Demikian permintaan maaf saya atas kejadian tersebut kepada Institusi TNI AD khususnya Kodam Iskandar Muda dan saya tidak akan mengulangi kembali, pernyataan ini saya buat tanpa ada unsur paksaan dari pihak manapun.
Keterangan tersebut yang disampaikan oleh M. Al-Bshir Syahputra dihadapan perangkat Desa dan masyarakat lainnya.
Komentar