Nanggroe.net, Lhokseumawe | Asri Vivi Yanti Sinurat, Mahasiswi Unimal asal Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan, tercatat sebagai Mahasiswi Hukum Universitas Malikussaleh (Unimal).
Mahasiswi kelahiran Bandar Pasir Mandoge, Provinsi Sumatera Utara, Vivi kini menjadi Debater yang telah menjuarai beberapa ajang perlombaan.
Wanita berdarah Batak itu selalu berusaha keras dan cerdas mencapai seluruh target yang ada diwujudkan dengan Ikhtiar dan bertawakkal kepada Allah serta dengan kesungguhan saat berlatih.
Vivi sangat termotivasi pada firman allah. Surah Al-Mujadalah ayat 11:
yang pada intinya semakin tinggi kita menuntut ilmu maka allah semakin tinggi pula mengangkat derajat kita.
Baca Juga : Briptu Yuni, Polwan Polda Aceh yang Cantik Akan Bertugas ke Afrika Tengah
“Sudah pasti usaha kita tidak akan berbanding terbalik dengan hasil yang akan kita dapati nanti nya, dan juga harus ada dukungan dan do’a dari orang tuaku tercinta,” Ujar Vivi mahasiswi semester 6 itu kepada Nanggroe.net Sabtu (4/7).
Wanita kelahiran 11 November 1998 di Bandar Pasir Mandoge itu telah meraih juara di berbagai event, diantaranya pada event debat konstitusi FH Unimal, event debat KDMI Unimal.
Baca Juga : Fhisty, Mahasiswi Unimal asal Padang Panjang yang Kaya Prestasi
Selain itu juga, pertandingan tingkat regional dan nasional, dirinya sudah sering menjejaki mayoritas podium.
“Dan Alhamdulillah pada ajang unimal constitutional law 2020 yang berlangsung di Lhokseumawe tingkat nasional Vivi bisa jebol meraih juara 3 di perlombaan debat konstitusi,” Pungkas Mahasiswi Hukum Unimal yang kini beranjak usia 21 tahun.
Langkah-langkah Vivi yang membuatnya memperoleh juara.
- Persiapkan diri mental secara matang dan tentunya always semangat walau anak debat itu memang jam tidurnya kurang, itu salah satu resiko untuk memperoleh kesuksesan karena kesuksesan tidak ada yang instan.
- Jangan lupa minta doa restu kedua orang tua jauh sebelum bertanding, karena doa orang tua itu mustajab dan dirinya sangat percaya doa yang di angkat oleh ayah dan ibu dengan kedua tangannya itu spontan mengalir kepadanya, karena segala sesuatu jika kita melibatkan Allah Insyaallah bakal di kabulkan.
- Persiapan jauh hari, mempersiapkan bahan debat dan berlatih dengan tim, karena kekompakan tim itu penting sekali walau waktu dirinya di barengin hari kuliah sangat sibuk tetapi baginya kalau sudah ada niat, tidak ada yang tidak bisa. setiap ada jam istirahat mencoba untuk terus berlatih dengan tim mencari ilmu sebanyak mungkin baik itu dari senior ataupun dosen untuk bertukar pikiran terkait mosi debat, intinya mencari ilmu itu jangan malu dengan siapapun.
- Jangan pernah curang dengan waktu, setiap ingin lomba itu harus mengatur waktu di kertas kecil yang ditempelin di dinding, setiap kegiatan sudah ada dalam list dan komitmen dengan diri sendiri.
- Jangan optimis untuk menang, buang rasa itu terlebih dahulu, fokus selalu usaha dan berdoa ketika sudah di dunia panggung debat yang panas itu selalu berusaha untuk tampil sesuai apa yang sudah dikonsepkan di dalam pikiran, intinya tampilkan yang bagus dan tidak malu-maluin jadi jika sudah melakukan apa yang telah dikonsepkan insyaallah juri sportif dalam penilaian dan mendapat hasil yang memuaskan juga selalu rendah hati walau sudah lama mencetak beberapa goal di dunia perdebatan.
- Selalu belajar dari ‘padi’, menerapkan contoh itu di kehidupan karena semakin tinggi ilmu maka semakin menunduk dan jadilah mata air untuk sekitar.
Penulis: Muhammad Adam
Komentar