BENER MERIAH, NANGGROE.EDIA – Kabar duka dari dataran tinggi Gayo, salah seorang Aktivis Wanita Pembela dan Pendamping Perempuan dan Anak Korban Kekerasan di wilayah Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh telah berpulang ke Rahmatullah.
Sosok wanita Aktivis, Pembela dan Pendamping Perempuan dan Anak Korban Kekerasan itu bernama Yusdarita. Almarhumah (Yusdarita) terakhir menghembuskan napas menginjak usai di 50 tahun.
Informasi yang diterima Nanggroe.media, bahwa Almarhumah (Yusdarita) berpulang ke Rahmatullah sekira pukul 09:30 WIB di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh pada Jumat (03/01/2025).
Kabar duka tersebut disampaikan oleh Ema kepada para Jurnalis. Menurut Ema, almarhumah diagnosa mengidap penyakit kanker hati stadium 4.
“Sejak dua hari belakangan ini kondisinya semakin drop,“ kata Ema.
Lebih lanjut, Ema menyampaikan sebelum didiagnosa kanker hati, pada tahun 2021 almarhumah juga pernah mengidap kanker payudara dan sempat di operasi. Lalu pada tahun 2023, ia kembali diagnosa kanker rahim dan pada 2024 ia diagnosa kanker hati.
Dikatakan Ema, almarhum meninggalkan seorang suami dan tiga orang anak.
“Mewakili almarhumah, kami memohon maaf apabila ada kesalahan yang dilakukan almarhumah selama hidupnya,“ pintanya.
Disebutkannya, saat ini pihak keluarga sedang bersiap untuk membawa jenazah almarhumah ke Kabupaten Bener Meriah yang akan disemayamkan dirumah duka di Desa Rembele, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, Aceh.
Berikut rekam jejak Yusdarita sosok pahlawan wanita
Nama Yusdarita tidak asing lagi bagi warga Aceh, khususnya di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah. Sebab, selama ini dirinya sangat fokus dan konsisten untuk membela dan mendampingi anak-anak korban kekerasan seksual didaerah negeri diatas awan dan penghasil kopi Arabika.
Dirinya juga dikenal sebagai sosok perempuan yang tegas dan pemberani dalam memperjuangkan hak-hak perempuan.
Salah satu sahabat almarhumah, Afriansyah Arfnor, mengatakan telah mengenal Yusdarita (almarhumah) sejak 2014.
“Saya mengenal kak Yusdarita sejak 2014. Dan saya mendengar namanya dari banyak orang yang fokus bekerja untuk orang-orang yang mengalami kekerasan di Kabupaten Bener Meriah,” ujar Afriansyah.
Dikatakannya, dari sekian banyak penelitian saya di wilayah Gayo, nama Yusdarita selalu muncul sebagai sosok mulia, pahlawan, dan malaikat untuk banyak orang.
“Saya tidak pernah mendengar keburukan tentang dirinya kecuali dari orang-orang yang kekuasaannya dia usik karena tidak bekerja untuk kepentingan orang banyak. Dia tidak pernah merasa takut dan terancam, dia selalu merasa tenang dan cukup.“ Jelasnya.
Diterangkannya, bahkan almarhumah (Yusdarita) pernah juga meminjamkan sepetak kebunnya untuk eks pelacur yang telah bertaubat. “Asal dia tidak kembali ke dunia hitam, dia harus dibantu untuk hidup normal kembali bekerja dengan halal,” (ucapan yang disampaikan oleh Yusdarita) dalam cerita kisah almarhumah.
Lebih lanjut, pada saat itu orang se-kampung marah dan khawatir, tetapi dia membela dan melindungi. Malahan dirinya memberikan mantan pelacur akses ke pengajian di Kampung dan memfasilitasi pembelajaran agama.
Kediamannya ibarat surga bagi mereka yang mengalami beragam kekerasan, menjadi rumah aman, rumah bersalin bagi korban pemerkosaan, rumah bagi mereka membutuhkan, dan juga rumah bagi para aktivis perempuan yang bekerja di Kabupaten Bener Meriah.
“Bagi saya, dia seperti kakak sendiri. Rumahnya wajib dikunjungi setiap Hari Raya Idhul Fitri. Ya, karena rumah nya berasa seperti surga dan dia seperti malaikat,” imbuh Arfiansyah saat menceritakan tentang almarhumah.
Afriansyah mengaku tidak menemukan perempuan yang lebih kuat dan lebih baik daripada dirinya (Yusdarita). Kepada teman-teman saya pernah mengatakan bahwa pada dirinya garis batas antar bodoh dan baik itu tidak ada.
Orang yang memfitnah nya dan menyakitinya malahan dia (almarhumah) membalas nya dengan kebaikan yang orang tu sendiri tidak bisa melakukan. Hanya orang gila yang bisa seperti itu.
Tidak ada dendam dan sakit hati sama sekali, hati begitu bersih dan dia (almarhumah) begitu tenang, dia begitu kuat, menceritakan penyakit kanker nya seperti dia menceritakan sakit flu saja.
Diawal tahun 2025 ini dimulailah dengan berita duka seperti yang dikabarkan ini. Entah mengapa banyak orang yang super baik berumur pendek, walau begitu dia (almarhumah) juga manusia. Mohon dimaafkan segala kesalahannya.
Komentar