LHOKSEUMAWE | T.M. Farhan Akbar, Ketua Bidang Pembangunan Energi Migas dan Minerba Himpunan Mahasiswa Islam (Kabid PEMM HMI) Cabang Lhokseumawe, memberikan komentar positif terkait penemuan gas besar di sumur eksplorasi Layaran-1.
Temuan ini, yang melibatkan Mubadala Energy dan mitra Harbour Energy, menunjukkan potensi lebih dari 6 Tcf gas di lokasi tersebut.
Penemuan Layaran-1 di South Andaman PSC merupakan prestasi gemilang, terutama sebagai sumur laut dalam pertama yang dioperasikan oleh Mubadala di Indonesia. Temuan ini mengikuti jejak kesuksesan eksplorasi gas/kondensat Timpan Harbour Energy di permainan Oligosen yang sama, lepas pantai Sumatera Utara.
Dengan potensi besar ini, beberapa opsi monetisasi gas, termasuk pengolahan menjadi LNG dan mengaktifkan kembali Terminal Arun Regas, menjadi pertimbangan serius. Rig pengeboran Layaran-1, West Capella, akan beralih untuk mengebor sumur Halwa dan Gayo di PSC Andaman II yang berdekatan di Harbour Energy.
Tantangan berikutnya adalah memastikan persiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memahami industri migas, khususnya di kalangan pemuda-pemudi Aceh. Kerjasama antara pemerintah Aceh dan para pemangku kepentingan diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan SDM terkait industri ini.
penemuan Layaran-1 menyoroti kebutuhan mendesak akan peningkatan kapasitas riset dan teknologi. Investasi dalam penelitian geologi dan pengembangan teknologi eksploitasi dapat meningkatkan akurasi pemetaan sumber daya alam, memastikan pemanfaatan sumber daya migas secara berkelanjutan, dan meningkatkan daya saing industri di tingkat global.
Meskipun komitmen HMI terhadap pengembangan SDM sangat kuat, mereka menyoroti kurangnya dukungan dari pemerintah Aceh dalam menciptakan kebijakan yang mendukung penelitian dan pengembangan di bidang migas.
HMI menekankan pentingnya kebijakan progresif untuk menarik investasi dan memotivasi penelitian yang lebih intensif di sektor ini.
Komentar