3 Unit Rumah 1 Gudang Kembali Hangus Terbakar Di Bener Meriah

BENER MERIAH | Peristiwa kebakaran kembali hanguskan tiga unit rumah, satu gudang di Kabupaten Bener Meriah. Kali ini kebakaran terjadi di jalan lintas KKA – Aceh Utara, Kampung Burni Pase, Kecamatan Permata, Kabupaten Bener Meriah, Aceh.

Peristiwa musibah kebakaran tersebut terjadi pada hari Rabu (17/1/24) sekitar pukul 07:00 WIB di Kampung Burni Pase, Kecamatan Permata

Kejadian sekira pukul 06:00 WIB, Abu Mukmin merupakan korban yang mengalami kebakaran. Ia pulang dari mesjid selesai melaksanakan shalat subuh. Kemudian sekira 07:00 WIB, datang salah seorang warga yang membangunkan korban sedang tidur didalam kamarnya.

Lanjut, seorang warga tersebut mengatakan bahwa ada api di bagian tengah rumah. Abu Mukmin langsung keluar dari dalam rumah dan melihat bahwa api sudah mulai membesar. Tidak lama kemudian, datang sang istri Abu Mukmin bersama dengan anaknya yang melihat warga juga sudah datang membantu untuk memadamkan api.

Menurut dari keterangan Abu Mukmin, bahwa api tersebut berasal dari rumah anaknya bernama Iwan Putraga

Kontruksi semua rumah tersebut terbuat dari material kayu dan mudah terbakar. Dalam peristiwa itu, semua barang – barang hanya sedikit yang dapat diselamatkan.

Peristiwa itu, belum pasti apa penyebab terjadi kebakaran tersebut di karenakan api berasal dari bagian belakang rumah.

Kapolres Bener Meriah AKBP Nanang Indra Bakti, S.H., S.I.K, melalui Kasi Humas Polres Bener Meriah Ipda Eriadi mengatakan, satu unit rumah yang mengalami kebakaran tersebut berukuran 6×20 yeter berkontruksi semi permanen dan tiga unit rumah berukuran 4×20 berkontruksi bahan kayu.

Sekitar pukul 08:30 WIB petugas pemadam kebakaran di bantu dengan personel Polsek Permata Brimob dan TNI melakukan pemadaman namun api sudah terlebih dahulu menghanguskan ke empat bangunan rumah tersebut.

“Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, untuk penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak kepolisian sektor Permata, untuk kerugian materil diperkirakan mencapai delapan ratus juta rupiah,” ungkap Eriadi.

Komentar