EW-LMND Aceh Minta Pemprov Aceh Komit Bangun Ekonomi Berdikari

Nanggroe.net, Banda Aceh | Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EW-LMND) Aceh dalam melihat kondisi petani di tengah musibah pandemi ini perlu menerapkan sistem ekonomi yang berdikari untuk menjamin produksi pertanian rakyat. Hal tersebut disampaikan oleh Pjs Ketua EW-LMND Aceh, Martha Beruh, kepada media naggroe net melalui via whatsapp (4/4)

Pjs Martha beruh sangat prihatin dan kecewa terhadap Pemerintah Aceh oleh apa yang dirasakan ribuan petani di daerah Aceh Tenggara, Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues.

“Hal itu dirasakan oleh petani cabai yang sangat gelisah karena hasil panen cabai mereka tidak laku di tengah pandemi ini dan dapat mengalami kerugian begitu besar karena harga cabai turun drastis”, ujar Marta Beruh sambil melanjutkan.

Baca Juga : DPRA Harus Gunakan Hak Interpelasi Terhadap Kebijakan Sesat Pemerintah Aceh

“Begitu juga dengan kopi yang merintih karena harga kopi sangat anjlok, harga gabah kopi saat ini sekitar Rp.18.000/kg dan juga gelondong Rp.6000/kg ini tentunya membuat petani kopi sangat terpukul akibat sistem ekonomi kita yang sangat tidak terkendali dan liberal. Para petani sayuran juga sangat tidak percaya bahwa hasil panen mereka tidak laku sipasaran dan sebagian diantara mereka mengikhlaskan sayuran mereka membusuk tanpa di panen”, tegas Marta.

Kondisi yang terjadi saat ini menjadi persoalan yang sangat terpukul bagi petani. EW-LMND Aceh juga meminta pemerintah untuk segera jalankan sistem Ekonomi berdikari sebagai jawaban atas persoalan petani hari ini.

“Penerintah harus menerapkan sistem ekonomi berdikari sebagai solusi dari krisis ini. Juga penerintah harus melindungi para petani akan jaminan terhadap akses pasar hasil produksi pertanian rakyat”, tutupnya.

Komentar