Nanggroe.net, Jakarta | Warga India yang marah melakukan unjuk rasa serta membawa mayat hingga menyerbu pabrik kimia di India pada hari Sabtu 9 Mei 2020. Para pengunjuk rasa juga menuntuk penutupan pabrik tersebut setelah kebocoran gas beracun tersebut yang menewaskan 12 orang pada hari sebelumnya.
Peristiwa kebocoran gas pabrik kimia itu terjadi pada hari Kamis 7 Mei 2020 di Kota pelabuhan indutsri Visakhpatnam yang melukai ratusan orang dan membuat banyak orang tak sadarkan diri ketika mereka mencoba melarikan diri daerah tersebut.
Beberapa orang membantu kereta usungan yang membawa tiga korban bencana gas kimia, kaki mereka mencuat dan bawa penutup kanvas hitam dan tidak diselimuti mayat-mayat itu. Mereka meneriaki slogan-slogan menuntut keadilan bagi orang mati dan meminta penutupan pabrik sebelum mereka didorong kembali oleh pihak kemanana.
Salah seorang kerabat orang mati berdiri di dekatnya, banyak yang menangis, sementara yang lain lega terhadap kengerian kecelakaan itu tidak berdampak kearea lain.
“Saya melihat orang-orang membawa anak-anak mereka di pundak mereka mencari air, lalu mereka tidak bisa bergerak karena gas, saya pikir mereka sudah mati”, ujar seorang pria, dilansir dari AFP pada hari senin (11/5).
Dalam insiden tersebut, tiga anak termasuk tewas dan puluhan lainnya masih dirumah sakit. Pada Kamis malam, zona evakuasi di sekitar pabrik tersebut melebar hingga ratusan orang dipindahkan ketempat yang lebih aman setelah khawatir kebocoran baru. Bebera saat itu diizinkan untuk kembali.
Kepala polisi negara bagian, Andhra Pradesh Gautam Sawang, menyampaikan situasi di fasilitas itu sekarang “terkendali”. Pihak yang berwenang telah memulai penyelidikan terhadap insiden itersebut. Atas kebecoran tersebut pengadilan Lingkungan India telah mendenda perusahaan tersebut senilai $ 6,2 juta sebagai hukuman awalnya.
Polisi juga mencurigai kebocoran tersebut disebabkan oleh gas yang tersisa di sebuah tanker yang kepanasan. LG Chem mengkonfirmasi bahwa pabrik polystyrene tersebut tidak beroperasi saat pada kejadian kecelakaan, tetapi bersikeras ada staf pemeliharaan di fasilitas tersebut.
Bencana ini juga membangkitkan ingatan tentang kebocoran besar yang pernah terjadi disebuah pabrik gas di kota Bhopal, India, yang menewaskan hingga 3.500 orang pada tahun 1984.
Komentar