BENER MERIAH | Dalam rangka memperingati bulan Suro yang bertepatan dengan bulan Muharram tahun baru Islam, banyak acara yang dilakukan oleh kalangan masyarakat Indonesia.
Seperti halnya yang dilakukan oleh warga desa Bumi Ayu, Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh. Dalam merayakan bulan Suro, warga setempat menggelar kesenian Kuda Kepang Ragam Budaya Minggu, (04/08/2024).
Kesenian ragam budaya kuda kepang tersebut merupakan salah satu warisan budaya yang dimiliki rakyat Indonesia.
Lanjut, warisan bukan hanya harta dan benda, kesenian dan budaya termasuk juga warisan dari leluhur yang harus kita jaga dan lestarikan bersama.
Dengan diselenggarakannya kesenian kuda kepang itu termasuk memupuk dan melestarikannya agar tidak hilang serta anak cucu kelak dapat menyaksikan nya di kemudian hari.
Kepala Desa Bumi Ayu, Sukemi kepada Nanggroe.media saat diwawancarai mengatakan untuk kesenian sanggar budaya kuda kepang di desa Bumi Ayu diselenggarakan dalam rangka memperingati bulan 1 Muharram (bulan Suro). Sebelumnya telah diselenggarakan acara doa yasinan, tausyiah dan kemudian dilanjutkan dengan kesenian kuda kepang guna hiburan warga masyarakat.
Dirinya menyampaikan bahwa terselenggaranya acara kesenian kuda kepang atas kerjasama masyarakat, tokoh pelaku dan tokoh pemuda setempat.
Pantauan Nanggroe.media saat berada dilokasi tampak hadir beberapa para Kepala Desa di Kecamatan Timang Gajah, calon Bupati dan Wakil Bupati, tokoh masyarakat serta pengunjung yang menyaksikan acara kesenian kuda kepang.
Dalam acara kesenian budaya itu tamu yang hadir seperti Cabup dan cawabup, Sukemi selaku Kepala Desa menyatakan bahwa Cabup dan Cawabup tersebut hadir dalam rangka kesenian dan ini hanya sebatas silahturahmi.
“Mereka hadir ajang silaturahmi, bukan hal lain. Beliau hadir sekedar silaturahmi dan meminta doa restu dalam kontestasi yang akan datang,” ucapnya.
Sementara Ketua Kesenian Kuda Kepang Ragam Budaya, Timin mengatakan di desa Bumi Ayu ini kegiatan-kegiatan kesenian budaya kuda kepang sudah sejak lama dijalankan sebagai tradisi di bulan 1 Muharram ataupun dalam rangka menyambut Hut kemerdekaan Indonesia yang tepatnya pada 17 Agustus.
Ditambahkannya, kesenian kuda kepang ini sudah berjalan selama 70 tahun di desa Bumi Ayu ini, dimana juga penerus generasi muda dilakukan bimbingan agar melanjutkan kesenian budaya kesenian kuda kepang.
“Kesenian kuda kepang ini merupakan warisan peninggalan budaya,” ujar Timin.
“Warisan bukan hanya harta dan benda. Kesenian dan budaya itu juga merupakan warisan dari orang tua kita dulu. Mari kita jaga dan lestarikan warisan orang tua kita ataupun leluhur kesenian budaya kuda kepang ini.” Tutup Timin.
Komentar