Nanggroe.net, Lhokseumawe | Kegiatan berburu hama babi hutan biasanya diikuti puluhan masyarakat dari berbagai kecamatan se Paloh Punti Kota Lhokseumawe, kegiatan berburu massal ini terkadang diikuti oleh peserta yang datang dari luar wilayah Paloh Punti.
Dalam pelaksanaannya, acara berburu babi hutan di kawasan Paloh Punti biasanya di laksanakan pada hari Rabu dan Minggu.
Saat dikonfirmasi pewarta Nanggroe.net (11/8), pemuda setempat, Muntasir menerangkan bahwa kegiatan berburu hama babi hutan ini dimana tujuannya untuk menghindari tanaman masyarakat setempat agar tidak diganggu dan dimakan babi hutan.
Baca Juga :
Kasus Mandek, Mahasiswa Hukum : Jamwas Kejagung Segera Periksa Kajari Lhokseumawe
“Masyarakat sekitar sangat banyak menanam layaknya buah ubi, jagung, oleh karena itu kami memburu hama babi agar masyarakat tidak gagal panen diakibatkan dimakan oleh babi hutan,,” tuturnya.
Lanjut Muntasir, selain menyelamatkan tanaman petani, berburu babi hutan juga dapat menyehatkan badan dan menyegarkan fikiran, sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit, dan juga menjadi ajang silaturrahmi dan berkumpul sesama masyarakat Paloh Punti dan kawasan sekitar.
Baca Juga :
412 Warga Mengungsi Akibat Banjir dan Longsor di Aceh Besar
“Babi hutan sangat menggangu masyarakat dalam berusaha, sehingga bisa menyebabkan gagal panen bagi masyarakat setempat, untuk itulah kegiatan berburu ini dibuat,” tambah Munta.
Acara berburu hama babi hutan ini sangat disambut baik oleh seluruh masyarakat terutama petani yang ada di Kawasan Paloh Punti, Kota Lhokseumawe.
Tak hanya itu, Muntasir juga mengharapkan adanya kerjasama dan bantuan dari pemerintah Kota Lhokseumawe agar dapat membantu masyarakat dalam membasmi hama babi.
“Kami berharap kepada pemerintah Kota Lhokseumawe agar sekiranya dapat turut mensupport masyarakat,karena masyarakat butuh ulur tangan pemerintah dalam memberantas Hama babi yang lumayan sulit untuk di tuntaskan,” tutupnya.
Komentar