Nanggroe.net, Banda Aceh | Partai Demokrat Aceh mengusul Ir Nova Iriansyah MT selaku Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Aceh Periode 2021-2026 dalam musyawarah daerah (musda) ke depan sekaligus sebagai calon gubernur (cagub) Aceh pada Pilkada mendatang.
Usulan itu disampaikan pengurus DPD dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) partai berwarna biru dan berlambang mercy ini dalam rapat kerja daerah (rakerda) Partai Demokrat Aceh di kantor partai tersebut kawasan Lueng Bata, Banda Aceh, Sabtu (12/12).
Ketua DPD Partai Demokrat Aceh, Ir. Nova Iriansyah MT, di saat konferensi pers usai rakerda menilai, usulan tersebut normatif mengingat dirinya sebagai ketua partai.
Baca Juga : Lipma Batang Toru Rayakan Milad ke-3 Di Wisata Pemandian Aek Partudungan
Terhadap usulan itu, Nova pun mengaku belum bisa memutuskan sekarang karena masih ada beberapa mekanisme partai yang harus ditempuh.
“Saya secara pribadi belum bisa memutuskan. Tapi rakerda hari ini, mencalonkan ketua DPD (sebagai cagub), itu saya pikir normatif,” Ujar Nova.
Sekedar gambaran, meski pelaksanaan Pilkada belum ada kejelasan dari pemerintah pusat, namun sejauh ini sudah ada beberapa figur yang menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai cagub. Seperti Muzakir Manaf alias Mualem (Ketua DPA Partai Aceh) dan Mawardi Ali (Ketua DPW PAN Aceh).
Baca Juga : Komnas HAM Menumukan Titik Terang Penembakan 6 Laskar FPI
Sementara Nova hingga saat ini tampaknya masih mencoba mempertimbangkan untuk maju sebagai cagub pada Pilkada mendatang.
Sebab, menurut Nova, dalam tradisi Demokrat, DPP memiliki kewenangan mutlak dalam menentukan dan menetapkan calon yang akan bertarung dalam pesta demokrasi.
“Kalau keinginan saya pikir relatif, fifty-fifty. Tapi kebiasaan di Demokrat, kader-kader yang masuk radar DPP itu dipanggil dulu, di cek CV-nya, dicek hasil surveinya, baru ditanya keinginannya,” kata Nova yang juga selaku Gubernur Aceh.
Sama waktu dulu saya mencalonkan atau diajak menjadi calon wagub oleh Pak Irwandi. Tidak langsung DPP menerima keinginan Irwandi, karena waktu itu di internal Demokrat juga ada calon-calon lain termasuk Pak Riefky, Pak Muslim, dan lain-lain,” ungkap Nova.
Pada kesempatan itu, Nova kembali menegaskan bahwa rekomendasi rakerda tetap mengutamakan kader sendiri untuk diusul sebagai cagub Aceh kedepan.
Demokrat tetap membuka pintu kepada calon dari luar partai karena porsi penetapan ini akan ditentukan oleh DPP, disamping itu, tambah Nova, saat ini Partai Demokrat hanya memiliki 10 kursi di DPR Aceh.
Sedangkan modal untuk bisa mencalokan pasangan gubernur dan wakil gubernur dari kader sendiri,setiap partai harus mengantongi 13 kursi di parlemen.
“Sebuah keniscayaan kita harus komunikasi dengan partai lain untuk mendapatkan sekurang-kurangnya tiga kursi lagi, karena kita tidak memutuskan secara final, apakah cagubnya Demokrat atau cawagubnya partai yang lain, tidak bisa diputuskan dalam forum ini secara final,” Jelas Nova.
Terkait pelaksanaan Pilkada 2022, Partai Demokrat menyatakan siap membangun komunikasi dengan semua unsur baik dari partai politik, tokoh masyarakat, ulama, hingga tokoh-tokoh daerah maupun nasional.
Tentang pelaksanaan Pilkada, kita sudah bersepakat dengan DPRA dan mengirim surat kepada Presiden melalui Mendagri, kita minta di 2022. Tapi, ‘bola’ tentang Undang-Undang Pilkada berada di tangan pemerintah dan DPR RI.
“Ya, nanti kita harus tunduk kepada putusan yang tertuang dalam undang-undang tersebut,” demikian Nova Iriansyah.
Komentar