Modus Sebuah Yayasan Galang Dana Untuk Anak Penderita Penyakit, Begini Rentetan Cerita Kepedihannya

“Rentetan Cerita Kepedihan bocah Penderita pendengaran dan bicara dari Galang Dana sampai Akhirnya Ditipu oleh salah satu yayasan yang bergerak dalam modus bidang kepudulian dan kemanusiaan”

Nanggroe.net, Lhokseumawe, Jumadi Khairil seorang remaja yang tidak bisa mendengar dan berbicara, warga Desa Rayeuk Krung, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe lahir pada tahun , 2002 bulan 12 tanggal 07 .

Khairil menderita penyakit pendengaran dan tidak bisa bicara, kejadian itu dialaminya sejak kecil pada umur 2 tahun karna pernah mengelami sakit step, dia adalah anak dari ibuk Rosmaniar (40) seorang ibu pengurus rumah tangga.

Walaupun dirinya Khairil tidak bisa mendengar dan berbicara tidak sedikitpun kelurganya mengeluh dan terus merawat nya dan mensekolahkan khairil seperti anak anak di usia dia, keluarga selalu berusaha bagaimana pun caranya agar bisa belajar untuk meyenangkan buah hatinya .

Bermula dengan kegigihan dan semangat khairil dalam belajar dan oratuanya banyak dari pihak sekolah yang simpati kepada khairi lembaga-lembaga sosial pun mencoba mengalang dana untuk khairil agar khairil bisa mendengar dan belajar seperti anak lainnya.

Tetapi sangat di sayangkan kata Rosmania ibu nya Khairil ,”Di saat itu harapan Khairil untuk bisa mendengar pupus sudah, karna saat di bawa ke RS Medan oleh salah satu lembaga peduli sosial yang telah menggalangkan dana untuk anaknya ternyata khairil di vonis tidak bisa dipasang alat pendengaran lagi karena sudah terlalu parah kecuali di operasi baru bisa.”Ujarnya

karna Khairil tidak bisa memasang alat pendengaran, akhirnya uang hasil galang dana oleh Lembaga tersebut, tidak jadi di berikan.

Baca Juga : Kembali Diterapkan, Memasuki Wilayah Sumut, Wajib Memiliki Surat Hasil Rapid Test

“Di situ saya sangat sedih dan kecewa, karna sebenarnya uang tersebut hak Khairil, karna saya rasa pihak donatur memberikan kepada Khairil karna foto khairil di pasang di akun IG milik lembaga tersebut.” Ungkap ibu Khairil

Tetapi pihak lembaga mengatakan dana hak khairil di berikan kepada pihak lain yang membutuhkan, padahal sebenarnya kami juga membutuhkan karna kami berasal dari keluarga kurang mampu, namun apa daya mungkin itu hak mereka.

“Saya hanya ingin anak saya bisa mendengar agar mudah belajar di jenjang pendidikan biar mencapai cita citanya walaupun dia cacat,” ujar Rosmaniar dengan nada yang tersentak sedih

Tak ada lain yang di harapkan oleh keluarga tersebut, Hanya uluran tangan para dermawan dan pemerintah untuk mengobati anak Nya supaya bisa mendengar dan melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi.

Saya selalu berdoa , agar ada pihak yang ingin membantu pengobatan anak saya, saya sangat ingin melihat anak saya Khairil mencapai cita-citanya, melihat dia bisa belajar dengan nomar walaupun tidak senormal anak lain pada umumnya,” Ucapnya dengan Isak Tangis Senin (21/12/20).

Hingga berita ini ditayangkan Tim Nanggroe.net belum dapat balasan konfirmasi dari pihak yayasan yang dimaksud.

Komentar