MIRIS !! Pasien Lansia Kecewa Dengan Pelayanan UPTD Puskesmas Mesidah

BENER MERIAH | Seorang pasien lansia sangat kecewa dengan pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Mesidah, Kabupaten Bener Meriah, Aceh yang mana pasien tersebut merasa dipermainkan oleh petugas (dokter) yang berada di Puskesmas tersebut. Kamis, (07/03/2024).

“J” (61), merupakan pasien yang mengalami penyakit stroke sekitar ± 6 bulan lamanya. Pasien yang berinisial “J” (61), sudah menjalani pengobatan di berbagai tempat namun, hingga saat ini ia belum pulih dari kesehatannya.

Pada saat ini “J” (61), sedang dalam proses pengobatan disalah satu Klinik yang berada diluar daerah tepatnya di Medan. Dalam proses pengobatan yang sedang berjalan itu “J” (61), diminta untuk meminta surat rujukan dari Rumah Sakit Daerah tempat daerah ia berdomisili.

Kemudian, “S” (63), yang merupakan suami dari pasien berinisial “J” (61), mengurus administrasi tersebut di UPTD Puskesmas Kecamatan Mesidah, Kabupaten Bener Meriah pada hari Selasa, (05/03/2024) sampai memakan waktu 1 jam lamanya menunggu yang mana “S” (63), diarahkan oleh petugas kearah yang tak menentu. Dalam hal itu pihak petugas Puskesmas melayani “S” (63), tidak secara profesional (semena-mena).

Lebih lanjut, pihak petugas Puskesmas dari salah satu seorang Dokter yang berinisial “FA” memberikan surat yang salah, untuk dibawa ke RSUD Muyang Kute guna ditindak lanjuti. Petugas (dokter) tersebut bukan memberikan surat rujukan ke RSUD Muyang Kute namun yang diberikan adalah surat rawat jalan.

“Saya dari awal pergi ke Puskesmas sendirian untuk mengurus surat rujukan tersebut sampai 1 jam lamanya menunggu. Tetapi saya disuruh (arahkan) kesana-kesini oleh petugas tak jelas arahannya,” ujar “S” (63), kepada Nanggroe.media.

“S” (63), mengatakan saya seperti dipermainkan oleh petugas yang ada di Puskesmas tersebut. Saya mengurus surat rujukan untuk pengobatan istri saya tetapi saya dipermainkan. Pada saat di Puskesmas “S” (63), sudah sangat lelah menunggu dipanggil oleh petugas.

“Saya ini orang tua lansia, tega sekali mereka memperlakukan saya seperti ini, tidak menghargai orang tua,” ungkap “S” (63).

“S” (63), menambahkan, setelah saya dari Puskesmas Mesidah membawa surat itu ke RSUD Muyang Kute. Setelah sampai di Rumah Sakit Muyang Kute, saya kasih surat itu ke petugas ternyata petugas Rumah Sakit mengatakan bahwasanya surat nya salah bukan surat rujukan.

“Saya jauh-jauh dari Jamur Atu pergi ke Rumah Sakit, sampai disini suratnya ternyata salah yang diberikan oleh dokter yang berinisial “FA”. Saya duduk sampai menangis, saya sudah lelah menunggu ternyata petugas yang di Puskesmas Mesidah lalai dan semena-mena,” ungkap “S” (63).

“S” (63), mengungkapkan, mohon kepada Kepala Puskesmas Mesidah ataupun Pimpinan Rumah Sakit untuk ditindak petugas (dokter) yang berinisial “FA” dan petugas lainnya yang pada saat itu bekerja dihari tersebut.

“Dengan pelayanan seperti ini, sangat sayang pasien lainnya apabila diperlakukan hal seperti ini juga,” ungkapnya.

Kepala UPTD Puskesmas Mesidah Zuhri, Amd. Kep saat dikonfirmasi Nanggroe.media menanggapi kejadian tersebut, ia mengatakan, akan kita tindak lanjuti. Saat ini (PKM) Puskesmas Mesidah jaringan sangat sulit dan sudah kita lapor ke kantor Kominfo,” singkat Zuhri jawabnya pukul 22:07 WIB Rabu malam.

Sementara itu Direktur RSUD Muyang Kute dr. Sri Tabahati, Sp.,An kepada Nanggroe.media saat ditemui diruang kerjanya mengatakan, ini bukan surat rujukan tetapi surat rekam medis, seharusnya yang diberikan oleh petugas surat rujukan untuk dibawa ke RS Muyang Kute.

“Kasihan pasien yang sudah lansia kalau seperti itu,” tutup Sri Tabahati.

Komentar