Diduga Geuchik Paya Bili Beli Seragam Untuk Camat Hingga Kapolsek

Nanggroe.net, Aceh Utara | Isu tak sedap menerpa Geusyik Gampong Paya Bili, Muhammad Suheri. Kabarnya ia membeli sepaket baju seragam untuk Camat dan Sekretaris Camat Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe.

Informasi tersebut didapatkan dari salah satu warga gampong tersebut (26/02/2021) yang namanya tidak mau disebutkan oleh media.

“Saya dapat info dari salah satu aparatur desa. Benar Geuchik ada membeli baju Camat beserta Sekcam hingga juga ada menyetor uang ke Polsek yang diambil dari Dana Desa,” Kata sumber tersebut.

Baca Juga : Disegel Warga, Kini Kantor Geuchik Paya Bili Lhokseumawe Kembali Dibuka

Lanjutnya, informasi ini seperti yang tertulis dikertas bahwa banyak utang gampong yang menumpuk karena tidak transparan dan setoran untuk polsek dan beli baju untuk camat dan sekcam.

Geuchik Paya Bili seperti dikutip dari Media Radaraceh mengatakan isu tersebut tidak benar, kalau soal kantor geuchik disegel itu benar.

“namanya saja ini sistem pemerintahan ada pro dan ada kontra, yang melakukan segel itu tentu yang kontra terhadap saya”, Kata Geuchik.


Dikutip dari media yang sama konfirmasi dengan Heri Maulana, S.IP, M.S. selaku Camat Muara Dua (22/02/2021) malah mengelak seakan isu tersebar itu bohong.

Baca Juga : Dua Kali Tidak Hadir Rapat, Masyarakat Paya Bili Lhokseumawe Segel Kantor Gechik

“informasi yang tersebar itu tidak betul, beberapa hari yang lalu ada juga wartawan yang menanyakan soal isu tersebut, itu bohong”, jelas Heri dengan singkat.

Polsek Muara Dua Slamet Saat dikonfirmasi melalui via telpon juga membantah terkait isu tersebut.

“itu tidak benar, mana berani kami bang minta-minta sama geuchik, mana mungkin itu, itu tidak betul bang” katanya melalui via telpon.

Dan lanjutnya lewat chat WhatsApp dengan singkat, “Bohong itu pak, tidak benar”.

Diketahui sebelumnya bahwa Geuchik Paya Bili beberapa kali mangkir pada rapat yang dibuat oleh Tuha Peut gampong tersebut. Rapat dibuat guna meminta geuchik transparan dalam penggunaan dana desa.

Akibatnya masyarakat setempat menyegel kantor Geuchik, akan tetapi segel sudah dibuka oleh muspika setempat. Walaupun sudah dibuka masyarakat tetap menuntut geuchik untuk mempertanggungjawabkan dana desa tahun 2019-2020 dengan transparan dimuka umum.

Komentar