Nanggroe.net, Aceh Timur | Aksi demonstrasi penolakan UU Omnibus Law dilakukan oleh para mahasiswa dari berbagai organisasi di Kantor DPRK Aceh Timur pada Senin (12/10).
Para mahasiswa tampak hadir membawa atribut dari organisasi masing-masing seperti bendera, almamater, dan spanduk yang menyatakan penolakan UU Cipta Lapangan Kerja atau Omnibus Law.
Aksi tersebut pun sempat ricuh antara mahasiswa dengan aparat kepolisian yang berjaga di Kantor DPRK Aceh Timur.
Baca Juga : Demo Tolak Omnibus Law di DPRK Aceh Timur Ricuh, Polisi Tembakan Gas Air Mata
Awalnya para mahasiswa melakukan aksi pembakaran ban, lalu mahasiswa memaksa untuk masuk ke Kantor DPRK Aceh Timur.
Namun, aparat kepolisian membuat pagar betis untuk menghadang massa untuk masuk ke Kantor DPRK Aceh Timur.
Pun juga aparat kepolisian sempat mengeluarkan tembakan gas air mata.
Berhasil, massa yang tidak kondusif tersebut ditenangkan dan aksi tetap berlanjut setelah Wakapolres Aceh Timur, Kompol Warosidi, S.H., MH melalui pengeras suara mengatakan kepada mahasiswa bahwa aksi jangan anarkis atau aksi demonstrasi akan dibubarkan.
“Kalau mahasiswa masih menjalankan sesuai prosedur aksi dilanjutkan, kalau tidak maka harus bubar,” ucapnya.
Sebelum itu terjadi mahasiswa melakukan teater, orasi bergantian dan membacakan puisi untuk wakil rakyat yang telah mensahkan UU Omnibus Law yang dibacakan oleh salah satu peserta aksi, Muhammad Khatami.
Isinya yakni sebagai berikut.
‘Keadilan yang Bingung’
Aku bingung dengan DPR ,apalagi pemerintah
Kehadirannya untuk derita atau bahagia?
Aku pun pertandatanya, apakah itu lembaga perwakilan rakyat, aku bingung atas kebingungan yang di buatnya
Lalu aku menjawab atas kebingunganku
Itu.. lembaga nya para berdepah, lembaga berkumpulnya para Dajjal.
Aku bingung dengan kataku, mungkin itu kata yang relevan,
Aku bingung atas nama konstitusional , demokrasi
Nyatanya Omnibus law itu melanggar demokrasi dan konstitusional negara di buatnya.
Aku bingung dengan perkataan mu wahai penguasa
Kamu selalu mengatasnamakan keadilan , kesejahteraan, demokrasi tapi itu bohong, bohong, bohong.
Aku bingung kepada mereka
Kepercayaan yang kita berikan untuk mewakili rakyat
Tapi nyatanya malah membuat produk hukum yang sepihak,aku bingung di atas kebingungan
Hai para penguasa
Apakah kami harus kehilangan nyawa di negeri kami sediri?
Apakah anda manusia setengah Dajjal yang tidak punya hati nurani pada saat melihat rakyat mu sengsara?
Semoga itu bukan .
Aku semakin bingung dengan bapak DPR
Rakyat sengsara dianggap bahagia
Aku semakin bingung dengan DPR
Apakah kalian menganggap kesedihan rakyat sebagai candaan?
Aku bingung dengan negara
selalu saja mementingkan kuasa
pendosa selalu begitu saja
rakyat jelata semakin sengsar
Komentar