Megawati Marah Besar Ketika Jokowi Dibilang PKI

Nanggroe.net, | Megawati Soekarnoputri ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan merasa kesal lantaran partainya terus dirundung dengan isu PKI (Partai Komunis Indonesia).

Tidak hanya itu saja Megawati Soekarnoputri juga mengaku kesal ketika isu tersebut menerpa presiden Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi

“Buat apa zaman gini masih bilang PKI, buktikan dong. Ada aturannya, jadi jangan hanya untuk membohongi rakyat. Lama-lama saya bisa kesal,” kata Megawati seperti dikutip dari Tempo.co pada Jum’at (30/10).

Dalam acara peresmian 13 kantor PDIP Rabu, 28 Oktober 2020 yang disiarkan secara virtual Megawati mempertanyakan apakah ucapannya bisa viral.

Baca Juga : Kalah Taruhan Bermain Game PlayStasion, 1 WNA Tewas Ditikam Teman

Ia juga menyadari bahwasanya ada kemungkinan yang ia ucapkan tersebut viral jadi Megawati pun meminta kepada semua kadernya untuk terus melawan ketika dirundung isu PKI.

“Nanti kalian lihat, kalau saya di-bully, lawan. Masa Presiden kelima RI dibilang PKI? Terus Pak Jokowi bagaimana yang merupakan pilihan rakyat langsung,” katanya

Megawati juga mengatakan partainya sudah dua kali mengusung Jokowi di pemilihan presiden. Megawati sangat keberatan ketika presiden Jokowi disebut tak memiliki garis keturunan yang jelas dari sang ayah dan ibunya.

“Kecuali presiden tidak langsung, ada kemungkinan. Sedangkan Ini rakyat langsung lho, dua kali,” ujar Megawati.

Megawati juga mengatakan bahwasanya kedua orang tua nya tersebut merupakan pahlawan Nasional. Ia juga mengatakan bahwasanya untuk menjadi pahlawan Nasional tidak lah gampang.

Tidak hanya itu saja Megawati juga menyampaikan jejak nya yang pernah menjadi sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat selama tiga periode dan juga pernah menjadi Wakil Presiden sehingga terpilih menjadi Presiden.

“Saya presiden terakhir mandataris lho, dipilih MPR lagi lho, bukan seperti sekarang,” kata Megawati

Megawati juga mengatakan bahwasanya dirinya pun selalu dihormati hingga sampai sekarang. Bahkan ia juga mendapat sembilan gelar doktor kehormatan (honoris causa).

Menurut Megawati, kader partai banteng semestinya harus berbangga diri memiliki dirinya sebagai ketua umum.

“Semu yang saya bilang bukan karena sombong akan tetapi ini fakta, pengalaman hidup saya yang sudah saya lewati,” tutup Megawati

Komentar