Nanggroe.net, Jakarta | Mantan dosen Filsafat Universitas Indonesia, Rocky Gerung, menanggapi survei yang menyebut dia sebagai salah satu figur yang cocok menjadi Menteri Hukum dan HAM (Menkumham).
Survei dengan responden 216 orang tersebut diadakan oleh IDNNextLeader dan Rekat Anak Bangsa.
“Bisa, saya mau (menjadi Menkumham),” kata Rocky menjawab pertanyaan dalam webinar ‘Reshuffle: Siapa Layak Diganti dan Menggantikan?, pada Sabtu, (4/7).
Baca Juga : Menag: Sidang Isbat Idul Adha 2020 Digelar 21 Juli 2020
Rocky mengatakan jika menjabat Menkumham di Kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin hal yang pertama dia yang akan dilakukan adalah membubarkan kabinet.
Dalam negosiasi dengan presiden menjelang pelantikan, Rocky Gerung akan meminta diberi kewenangan menerbitkan perpu untuk membubarkan kabinet atas nama HAM.
“Itu kalau mau extraordinary,” ucapnya.
Meski begitu, Rocky Gerung mengatakan ia tak pernah percaya kepada hasil survei. Menurut dia, bukan pendapat pakar atau publik yang akan menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
“Pada akhirnya yang menentukan adalah lima-enam orang yang ingin memastikan akumulasi kapital tidak berhenti kendati ada reshuffle,” tutur Rocky.
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menanggapi pernyataan Rocky Gerung tentang oligarki kekuasaan. Menurut dia, argumen Rocky tentang reshuffle yang berujung pada oligarki itu terlalu biasa.
“Sayangnya Bang Rocky jarang menyuarakan ini ke rezim sebelumnya (Presiden SBY) yang punya masalah sama,” ucap Yunarto.
Komentar