Simak !! Perbincangan Singkat Bung Karno Antara Presiden Yugoslavia, Tentang Arti Sebuah Negara

NANGGROE.MEDIA | Perbincangan singkat antara dua pemimpin negara disela-sela santai, perbincangan itu menyangkut tentang arti berdirinya sebuah negara.

Siapa sih yang tak kenal dengan Ir Soekarno, bapak proklamator bangsa. Beliau Presiden RI pertama bangsa Indonesia, kiprah beliau sangat berpengaruh di mata dunia. Bung Karno pernah berkata disaat berpidato “beri saya 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”. Perkataan singkat Bung Karno itu sebagai motivasi semangat membara dan terespon oleh negara-negara lainnya.

Lanjut, Bung Karno pernah bertanya kepada
Presiden Yugoslavia, yaitu Josef Broz Tito, kurang lebih sebagai berikut, “Tuan Tito, jika anda meninggal nanti, bagaimana nasib bangsa anda?”

Dengan bangga, Tito berkata,
“Aku memiliki tentara-tentara yang berani dan tangguh untuk melindungi bangsa kami.”

Setelah menjawab pertanyaan yang diberikan Bung Karno, Tito ternyata gantian bertanya kepada Bung Karno, “Lalu bagaimana dengan negara anda, sahabatku?”

Dengan tenang Bung Karno berkata, “Aku tidak khawatir, karena aku telah meninggali bangsaku dengan sebuah Way Of Life, yaitu Pancasila.

Menurut para ahli sejarah di Serbia, di antara Indonesia dan Yugoslavia, yang paling berkemungkinan pecah atau mengalami disintegrasi seharusnya Indonesia.

Alasannya, Yugoslavia lebih beruntung dibandingkan Indonesia, karena wilayahnya tidak terpisah-pisah dan tidak beretnis sebanyak Indonesia.

Namun, pada akhirnya, bangsa Yugoslavia pecah menjadi 7 (tujuh) negara-negara kecil seperti Serbia, Kroasia, Bosnia, Slovenia, Montenegro, Kosovo dan Makedonia.

Ternyata, menurut mereka bangsa Indonesia lebih beruntung karena memiliki pegangan hidup yaitu Pancasila yang menyatukan penduduknya yang terdiri atas berbagai suku/golongan dan memeluk berbagai agama dan kepercayaan.

“Aku tidak mengatakan aku yang menciptakan Pancasila.
Apa yang kukerjakan hanyalah menggali jauh ke dalam bumi kami, tradisi-tradisi kami sendiri dan aku menemukan lima butir mutiara yang indah”.

Jika kamu kehilangan uang, kamu bisa mencarinya lagi esok, tetapi kalau kamu kehilangan Negerimu, kamu tak bisa mencarinya lagi. Kehilangan Negerimu, kehilangan tanah airmu, sama saja dengan kehilangan dirimu sendiri. Sebab nafasmu ada disana, darahmu ada disana, keringatmu ada disana.

Sejarahmu ada disana maka, jagalah Negerimu Indonesia.

Oleh : Bardiyan Ir, SH

Komentar