Dimasa pandemi ini semua orang dianjurkan untuk tetap bekerja, beribadah dan sekolah dari rumah. Tentu saja dengan adanya peraturan yang sudah dibuat oleh Pemerintah untuk menerapkan psbb dijalankan dengan semestunya oleh masyarakat. Namun, meskipun kita sudah menerapkan berbagai anjuran dari pemerintah untuk melakukan protokol kesehatan sangat penting. Tapi, potensi penularan covid 19 juga masih saja ada di sekitar rumah kita. Bisa jadi jika ada salah satu keluarga setelah berpergian dari luar rumah dan bertemu oleh sanak keluarga akan menambah adanya kluster baru dalam sebuah keluarga tersebut. Menurut Anggota Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk Percepatan Penanganan Covid-19 Prof Dr dr Syamsul Arifin MPd mengatakan manfaat penerapan protokol kesehatan di rumah. Dengan penerapan protokol kesehatan, selama kita berada di rumah, dapat mencegah munculnya klaster keluarga yang belakangan semakin mengkhawatirkan. Oleh karena itu, sebagai masyarakat yang sangat awam sekali terkait virus ini sebaiknya kita senantiasa menjaga setiap anggota keluarga kita yang ada di rumah kita.
Menurut bapak Syamsul selama ini masyarakat masih menyepelekan protokol kesehatan di lingkungan rumah. Karena kebanyakan masyarakat masih belum mengerti apa pentingnya protokol kesehatan di masa pandemi ini. Sehingga semakin banyak berkembangnya kluster baru di keluarga itu sendiri. Untuk itulah menurut bapak Syamsul Arifin suka tidak suka mau tidak mau dalam penerapan aturan ini sebaiknya harus dijalankan sebagaimana semestinya. Supaya tidak ada kluster baru lagi di lingkungan keluarga. Ancaman terhadap kasus wabah Corona ini semakin lama semakin meluas. Terlebih lagi bagi anggota keluarga yang memiliki banyak sekali orang didalamnya. Penularan yang sering terjadi di kalangan keluarga sendiri disebut penularan sekunder. Dimana seluruh keluarga seperti anak istri, suami dan lainnya kemungkinan akan berdampak pada terjadinya penularan baru virus Corona. Ada beberapa hal yang harus diterapkan selama pendemi Corona menurut bapak Syamsul Arifin seperti :
- Selalu Memilih Kegiatan saat keluar rumah
Kegiatan yang tidak bisa dilakukan di rumah akan sangat beresiko tertular covid 19. Karena kegiatan yang ada sendiri sangat memungkinkan adanya kluster baru. Untuk itu Syamsul Arifin menyarankan kepada masyarakat untuk selalu memilih terlebih dahulu kegiatan yang sangat memungkinkan untuk dilakukan. Kegiatan ini bisa dilakukan dengan cara menerapkan standar protokol kesehatan. - Selalu memperhatikan sirkulasi udara
Selanjutnya yang perlu dilakukan agar tidak terkena Corona saat dirumah adalah selalu memperhatikan pencahayaan dan sirkulasi udara yang masuk kerumah. Dengan selalu rutin membuka jendela maupun ventilasi udara akan membantu menghindari adajya virus yang masuk ke tubuh kita. Sehingga virus akan mati dengan seketika jika terkena udara. - Menghindari jabat tangan
Sebelum adanya wabah virus Corona kebiasaan masyarakat Indonesia ketika bertemu di tempat umum ataupun di rumah selalu berjabat tangan. Tapi, saat pandemi kita dilarang untuk melakukan jabat tangan Karena dapat menyebarkan virus Corona. Sehingga saat kita akan menjabat tangan kita sebaiknya untuk dilarang melakukan sentuhan kulit. Kita terkadang lupa setelah bertemu dengan keluarga. Biasanya saat bertemu langsung berjabat tangan. Tapi, usahakan untuk menjaga kesehatan tangan kita dengan bercuci tangan.
Pemerintah kini memberikan beberapa kelonggaran dengan menerapkan perilaku new normal yaitu kenormalan baru di era pandemi Corona ini. Didalam kenormalan baru ini terdapat peraturan yang harus dipatuhi seperti menjaga jarak, cuci tangan, memakai masker. Hal dilakukan secara teratruktur dan bertahap yang akan mencakup keseluruhan sektor kehidupan seperti bidang perekonomian, pendidikan, dan lain lain dengan penyesuaian yang diperlukan.
Menjadi suatu hal yang wajar bila perlu waktu penyesuaian atau transisi untuk melaksanakan sebuah perubahan pola kehidupan. Namun, yang terpenting adalah tidak menyebabkan hal yang merugikan di kalangan pribadi maupun orang lain. Kesalahan kecil dari perilaku kita di tengah pandemi bisa jadi menyebabkan hal yang besar bahkan sangat membahayakan. Tetutama dalam menyangkut masalah protokol kesehatan. Sebab, protokol kesehatan sangat membantu menurunkan adanya tingkat kasus corona. Namun, pada kenyataanya ketika masyarakat menerapkan perilaku new normal kebanyakan dari mereka kurang begitu memperhatikan protokol kesehatan. Sehingga masih membandel dan berdampak pada lingkungan. Sebut saja saat dibukanya mall dan supermarket. Kebanyakan masyarakat yang mengunjungi mall bahkan ada yang tidak memakai masker dan tidak menjaga jarak. Karena pemerintah tidak mengawasi peraturan yang dilakukan oleh para perusahaan yang menaungi supermarket. Sehingga masih ditemui masyarakat yang enggan memakai masker dan tidak menjaga jarak
Apabila kita berkaca pada penerapan psbb pada beberapa waktu lalu. Masih banyak yang keliru terkait dengan peraturan protokol kesehatan yang dijalankan. Masyarakat seakan belum paham tentang seberapa pentingnya protokol kesehatan. Karena himbauan dari pemerintah seakan belum mampu membuat masyarakat sadar pentingnya protokol kesehatan bagi semua orang. Kesadaran terkait adanya protokol kesehatan perlu dibarengi adanya himbauan bukan hanya dari pemerintah saja namun perlu adanya peran dari tokoh agama lainnya. Supaya masyarakat bisa mematuhi peraturan protokol kesehatan. Selain itu, diperlukan adanya himbauan kepada RT maupun RW setempat.
Selain harus dapat mengontrol perilaku saat new normal masyarakat juga perlu mentaati aturan untuk melakukan protokol kesehatan. Aturan ini bisa terlaksana bila segenap elemen masyarakat saling bahu membahu mensosialisasikan penerapan protokol kesehatan dan bantuan sosial yang harus ada di setiap kepala keluarga. Bantuan sosial ini juga berperan penting untuk mensukseskan psbb. Walaupun bagi masyarakat miskin masker seharga 5 ribu saja dapat berguna bagi kesehatan. Maka dari itu pemerintah harus serius menyalurkan berbagai bantuan terutama masker supaya protokol kesehatan dapat terlaksana dengan baik. Adanya bantuan ini sangat berperan serta memotong rantai persebaran virus corona. Perlu diingat kembali, negara memiliki tanggung jawab terhadap seluruh warga Indonesia baik kaya maupun miskin, bahkan untuk masyarakat miskin, pemeliharaan telah diatur dalam Undang-undang. Akan tetapi, tidak serta merta terbatas hanya negara yang wajib membantunya, melainkan masyarakat yang berkecukupan patut juga bahu membahu, membantu antar sesama.
Bahkan untuk sanksi-sanksi tegas harus dikeluarkan bagi setiap masyarakat yang melanggar aturan protokol kesehatan. Sanksi ini harus bisa dilakukan secara rutin agar masyarakat patuh akan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan. Pelanggar yang diberi sanksi harus diberi kejeraan supaya tidak melakukan pelanggaran lagi. Pada dasarnya new normal dengan menerapkan protokol kesehatan dapat menjadi tonggak kebangkitan ekonomi masyarakat. Tanpa adanya protokol kesehatan dan pelanggaran aturan akan membuat pemulihan ekonomi akan melambat. Hal ini akan berdampak pada perekonomian bangsa Indonesia di masa pendemi ini. Dengan melakukan protokol kesehatan masyarakat yang baik maka keberlangsungan hidup antar sesama akan semakin baik lagi. Karena kita secara tidak langsung membantu pemerintah memutus rantai Corona.
Oleh : Putri Intan Mai Syarah
Mahasiswa KKN PKP Universitas Malikussaleh
Komentar