Nanggroe.net, Binjai |Akibat adanya pandemik covid-19 telah membawa perubahan besar bagi dunia termasuk salah satunya Indonesia. Termasuk kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk dapat membatasi virus corona ini yang berdampak pada berbagai bidang khususnya pendidikan.
Pembelajaran yang harusnya dilakukan dengan bertatap muka berubah menjadi pembelajaran virtual dan daring secara online.
Pada saat ini proses pembelajaran di sekolah merupakan alat kebiajakan public yang terbaik sebagai salah satu upaya peningkatkan pengetahuan, wawasan serta skill yang dimiliki.
Selain dari itu banyak dari pelajar menganggap bahwa sekolah tempat yang menyenangkan, mereka merasa dapat melakukan interaksi satu dengan yang lain.
Dan saat ini yang terjadi krisis benar-benar datang secara tiba-tiba, pemerintah di belahan bumi manapun termasuk Indonesia harus dengan berat hati mengambil keputusan yang pahit dengan menutup sekolah untuk mengurangi kontak jarak antar orang-orang.
Sistem pembelajaran yang sangat berubah ini membawa dampak besar dalam dunia pendidikan salah satunya dampak besar yang terjadi adalah dikarenakan pembelajaran secara virtual dan daring secara online ini dilakukan secara tiba-tiba, hal ini menjadi berakibat besar pada kesiapan sekolah, guru dan juga siswa dalam melaksanakan pembelajaran yang belum memadai.
Penyebaran dari virus corona ini mengakibatkan pelajar menjadi salah satu korban. Dampak yang paling dirasakan oleh pelajar adalah dampak negatif karena mereka “dipaksa” untuk melakukan pembelajaran dirumah.
Terlebih lagi banyak dari pelajar yang tidak terbiasa belajar secara online bahkan tidak pernah merasakan sama sekali belajar secara online.
Hal ini menjadi sebuah hambatan pada proses pembelajaran yang dapat menurunkan minat belajar (Suryani : 2010 dalam Jamaluddin : 2020). Salah satu siswa Andika pratama mengatakan dengan pembelajaran daring sangat membosankan tetapi, dari sebagian siswa mereka merasa senang karena dapat sambil bermain dirumah tanpa harus kemana mana.
Apalagi dengan keadaan guru yang belum paham mengenai teknologi internet ataupun penggunaan media belajar online yang bervasiasi hal ini mengakibatkan pembelajaran yang kurang efisien sehingga kurangnya konsentrasi siswa dan sulitnya dalam memhami materi yang telah disampaikan, tanya jawab serta diskusi tentang materi yang dipelajari selama pembelajaran online berlangsung.
Andiana, S.Pd mengatakan dengan pembelajaran daring ini banyak siswa yang tidak mengerti dalam materi terutama dalam pelajaran mate-matika yang menurut mereka sangat sulit selain itu siswa juga tambah bermalas-malasan bukannya mengerjakan tugas malah bermain game sehingga jarang sekali ada yang tepat waktu dalam mengirimkan tugas.
Selain ini juga faktor ekonomi yang mendorong mereka setiap hari mereka harus menghabiskan paling sedikitnya paket internet 1GB untuk mengikuti semua pelajaran, mengerjakan soal-soal serta kuis yang telah diberikan.
Disini peran orang tua sangatlah dibutuhkan untuk mengawasi anak-anaknya luangkan lah waktu untuk memeriksa setiap dari kegiata belajarnya dan memberikan motivasi selalu.
Diharapkan semoga pandemi covid-19 ini segera berakhir sehingga sekolah bisa belajar dengan bertatap muka kembali. Wulan Nuzul Qoriati Br Siregar, Pimpinan Pendidikan Fisika TEKNIK, universitas Malikussaleh. Di bawah dosen pembimbing lapangan (DPL) Hamdani, S. H., LLM
Komentar