Banda Aceh, NANGGROE.MEDIA | Anggota MPR RI, Azhari Cage, meminta aparat Kepolisian dan TNI untuk mengedepankan pendekatan persuasif dan dialogis dalam menyikapi aksi pengibaran bendera Bintang Bulan dan bendera putih yang dilakukan oleh sebagian masyarakat Aceh.
Menurut Azhari, aksi pengibaran bendera tersebut harus dipahami secara bijak sebagai bentuk kekecewaan masyarakat Aceh, khususnya terkait belum ditetapkannya bencana yang melanda Aceh dan Sumatra sebagai bencana nasional.
“Kita ini sedang ditimpa musibah. Jangan sampai kekecewaan masyarakat bertambah akibat tindakan represif. Sangat kita sesalkan jika sampai terjadi pemukulan atau kekerasan terhadap masyarakat. Ini tidak boleh terjadi,” tegas Azhari.
Ia mengingatkan bahwa perdamaian Aceh yang telah terwujud dan terjaga selama hampir 20 tahun harus terus dirawat bersama. Azhari menegaskan, jangan sampai tindakan yang tidak proporsional justru mengganggu stabilitas dan kedamaian yang telah diperjuangkan dengan susah payah.
Azhari juga menekankan bahwa bendera Aceh telah diatur dalam Qanun Aceh Nomor 3 Tahun 2013 dan masih tercatat dalam Lembaran Daerah Aceh. Meski demikian, ia mengakui bahwa persoalan tersebut masih bersifat politis karena belum adanya kejelasan dan kesepahaman antara Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat.
“Langkah-langkah politik dan persuasif harus lebih dikedepankan dibandingkan cara-cara represif. Dalam menjalankan tugas sebagai anggota MPR, khususnya dalam sosialisasi Empat Pilar, saya selalu menekankan nilai keadilan, musyawarah, mufakat, serta penghormatan terhadap kearifan lokal sebagai solusi penyelesaian masalah,” jelasnya.
Lebih lanjut, Azhari mengingatkan bahwa dalam UUD 1945 telah diatur kewajiban negara untuk menghormati daerah-daerah yang memiliki kekhususan dan keistimewaan, termasuk Aceh. Oleh karena itu, ia berharap semua pihak benar-benar memahami dan menghormati kekhususan tersebut.
Ia juga mengingatkan agar trauma lama masyarakat Aceh akibat konflik masa lalu tidak kembali terulang.
“Kita tidak ingin luka lama dan trauma masyarakat Aceh kembali dirasakan. Mari bersama-sama fokus memulihkan dampak bencana dan bersikap cerdas dalam menyikapi setiap isu. Jangan mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak jelas sumber dan penanggung jawabnya,” ujarnya.
Di akhir pernyataannya, Azhari Cage berharap Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat segera menyelesaikan polemik terkait bendera Aceh agar masyarakat tidak terus menjadi korban akibat belum tuntasnya persoalan tersebut.
“Sekali lagi, mari kita hormati hak dan kekhususan Aceh. Penyelesaian yang adil dan bermartabat adalah kunci menjaga perdamaian Aceh,” pungkasnya.


Komentar