LHOKSEUMAWE, NANGGROE.MEDIA | Pemerintah Kota Lhokseumawe bersama PT Pembangunan Lhokseumawe (PTPL) menggelar Temu Ramah Pelaku Usaha Ekspor-Impor Pelabuhan Krueng Geukuh, Senin (15/9/2025), di Aula Setdako.
Mengusung tema “Membangun Sinergi untuk Optimalisasi Ekspor-Impor di Pelabuhan Krueng Geukuh/Lhokseumawe”, forum ini dipimpin langsung oleh Wali Kota Lhokseumawe, Dr. Sayuti Abubakar, S.H., M.H., didampingi Direktur Utama PTPL, Habibillah.
Sejumlah pelaku usaha ekspor-impor dari Aceh Utara, Lhokseumawe, Bireuen hingga Takengon turut hadir untuk berbagi pengalaman sekaligus menyampaikan masukan.

Dalam sambutannya, Wali Kota Sayuti menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar temu ramah, melainkan forum strategis untuk memperkuat peran Pelabuhan Krueng Geukuh sebagai pintu gerbang perdagangan Aceh.
“Kegiatan ini bukan hanya pertemuan rutin, tetapi wadah penting untuk berdiskusi dan mencari solusi agar Pelabuhan Krueng Geukuh menjadi prioritas pembangunan, sekaligus mendorong perekonomian daerah,” ujar Sayuti.
Ia menambahkan, Pemerintah Kota Lhokseumawe berkomitmen untuk memfasilitasi dunia usaha agar arus ekspor-impor semakin lancar dan kompetitif.
“Kami ingin Lhokseumawe benar-benar menjadi pusat perdagangan dan industri di Aceh. Sinergi seperti ini harus terus dijaga agar manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” tambahnya.
Diskusi berlangsung hangat dan produktif. Para pelaku usaha menyampaikan beragam kendala, mulai dari hambatan teknis, kebutuhan perbaikan layanan, hingga pentingnya digitalisasi proses kepelabuhanan. PTPL memastikan seluruh masukan tersebut akan ditindaklanjuti bersama instansi terkait.
Wali Kota Sayuti berharap, forum ini dapat menjadi awal dari penguatan kolaborasi antara pemerintah, BUMD, dan dunia usaha dalam mengembangkan potensi perdagangan melalui Pelabuhan Krueng Geukuh.
“Dengan kerja sama yang solid, kita optimis Lhokseumawe mampu menjadi simpul utama perdagangan Aceh, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.




Komentar