Nanggroe.net, Lhokseumawe| Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Lhokseumawe-Aceh Utara turut berkomentar terkait siswi yang dibawa ke rumah sakit usai vaksin. Untuk diketahui, siswi tersebut bernama Khana Deresa Najwa (15), siswi SMKN 1 Lhokseumawe yang mengalami sakit sesak nafas hingga terpaksa dirawat inap di Rumah Sakit Bunga Melati, Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe, Kamis (23/09/2021).
HMI menilai terjadinya insiden ini bisa saja ada cara arogan yang diterapkan hingga berdampak pada salah seorang siswi tersebut.
“Kami menilai ada cara yang tak layak dan arogan, karena adik itu bilang dia ada penyakit namun tetap saja divaksin, ini menurut kami ya arogan,”kata Kabid Hukum dan HAM, HMI Cabang Lhokseumawe-Aceh Utara, M Adam Ramadhan, Jum’at (24/09).
Adam menduga, pasca ultimatum yang dikeluarkan oleh Kadisdik Aceh ‘Al-Hudri’ tentang target vaksinasi yang belum berapa lama ini, ada dampak terhadap penerapan vaksinasi ke siswa/i disekolah.
“Ya mungkin saja takut dipecat atau apa, jadi vaksinasi itu digenjot saja oleh pihak sekolah, apalagi kami dengar orang tua dari siswi yang dibawa ke RS itu, tidak berikan rekom maupun izin tertulis untuk anaknya agar divaksin,”ucap Adam.
Baca Juga :
LIMA Lhokseumawe Sorot Kasus Siswi Yang Tumbang Usai Divaksin di Sekolahnya
Berlandaskan hal ini, Kabid Hukum dan HAM mendorong aparat penegak hukum untuk melakukan Investigasi, mengungkap celah pelanggaran terkait yang menimpa siswi tersebut. “Kita mendorong Aph agar tak membiarkan hal ini, dalam hal ini polres Lhokseumawe,” pungkasnya.
Ia juga menilai, program vaksinasi Se Indonesia itu harus disukseskan, namun dengan nilai yang humanis. “Bukan cara paksa, bukan cara sembrono,karna kasus yang seperti ini animo masyarakat tentang vaksin akan semakin negatif kedepannya, padahal kesalahan dilakukan hanya oleh beberapa oknum saja, karna tidak melakukan prosedur vaksinasi dengan benar, ” Cetusnya.
Mahasiswa ini juga berharap agar beberapa pihak harus bertanggungjawab atas kejadian ini.
“Kami meminta agar beberapa pihak, baik dari sisi kesehatan, pendidikan harus bertanggungjawab, agar kejadian ini tidak terulang lagi, kami juga percaya pada APH bisa menyelesaikan masalah ini,”tandasnya
Komentar