Sekelompok Massa Demo di Gedung DPRK Aceh Tengah, Beberapa Dewan Berdiri di Hadapan Massa Terdiam

Foto: sekelompok massa membakar ban dihadapan Dewan rakyat dan aparat keamanan. Rabu (10/09).(Nanggroe.media).

NANGGROE.MEDIA, ACEH TENGAH | Sejumlah massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Gayo (AMG) melakukan demonstrasi di depan gedung DPRK Aceh Tengah pada Rabu, 10 September 2025. Aksi demonstrasi itu dimulai sekira pukul 11:00 WIB.

Para pendemo menyatakan mosi tidak percaya terhadap Bupati dan Wakil Bupati maupun DPRK Aceh Tengah dengan menuntut 40 poin kegagalan ekesekutif dan legislatif.

Dilokasi, pantauan Nanggroe.media para demonstran yang berjumlah puluhan orang itu dikawal ketat oleh pihak personel kepolisian Polres Aceh Tengah, Polda Aceh dengan menjaga pintu gerbang gedung dewan rakyat.

Dalam menyampaikan aspirasinya para massa juga turut membakar ban di depan gedung DPRK setempat sebagai simbol amarah masyarakat Gayo terhadap pemimpin daerah berhawa sejuk ini. Sementara, beberapa anggota dewan hadir dan berdiri di depan massa untuk mendengarkan isi tuntutan para demonstran.

Mereka, para aksi bergantian melakukan orasi secara bergantian dengan pengeras suara agar pemimpin daerah mendengarkan secara jelas. Namun, dalam aksi mereka Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tengah serta Ketua DPRK Aceh Tengah tidak terlihat hadir menemui para massa.

Sementara, yang menemui massa aksi adalah Asisten 1 Setdakap Aceh Tengah, Lutfi Rusdi. Dihadapan massa Lutfi Rusdi menyampaikan bahwa Bupati dan Wakil Bupati tidak berada ditempat karena ada tugas kegiatan diluar wilayah setempat.

Kata dia, Bupati tengah melaksanakan kegiatan launching aplikasi dari Sumedang dan lainnya di beberapa tempat. Sedangkan Wakil Bupati juga melaksanakan agenda kegiatan peresmian sebuah gedung paguyuban.

”Sudah saya sampaikan bahwa Bupati dan Wakil Bupati sedang melaksanakan tugas kegiatan di beberapa tempat. Jadi, disini saya mewakili Bupati dan Wakil,” ucap dia dihadapan para demonstrasi.

Terlihat, para massa aksi membentangkan spanduk bertuliskan ”Pemimpin itu bukan percobaan, kami butuh kerja nyata”, serta berbagai tulisan-tulisan lainnya di selembaran kertas karton.

Lebih lanjut, massa aksi dari Aliansi Masyarakat Gayo menilai, bahwa sejak awal kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati bersama DPRK Aceh Tengah tidak adanya perubahan pesat dalam tata kelola pemerintahan, pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Gayo.

Sementara, Penanggung Jawab Aksi, Gilang menyampaikan dihadapan para Jurnalis yang bertugas, bahwa mereka menuntut Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tengah untuk menandatangani surat kesepakatan antara pemerintah daerah dan masyarakat Gayo untuk menyelesaikan 40 poin permasalahan yang ada di Aceh Tengah sampai tahun 2027 mendatang. ”Apabila Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tengah tidak menandatangani surat kesepakatan tersebut kami akan menyiapkan sebuah surat keterangan tidak mampu memimpin Kabupaten Aceh Tengah,” ucap Gilang.

Dia juga menambahkan, jika tuntutan itu tidak di indahkan maka Bupati dan Wakil harus bersedia mengundurkan diri dari jabatannya.

Diketahui, isu yang beredar bahwa Kabupaten Aceh Tengah mengalami inplasi tertinggi di Provinsi Aceh. Sedangkan Kabupaten Aceh Tengah ini memiliki potensi sumber daya alam yang cukup dan luas.

Kemudian, para massa aksi itu menuju ke depan kantor Bupati Aceh Tengah guna menyegel kantor tersebut. Mereka kecewa karena, Bupati dan Wakil serta Ketua DPRK Aceh Tengah tidak menemui mereka dengan alasan tidak berada di tempat dan ada kegiatan tugas.

Komentar