Pria 51 Tahun di Temukan Tak Bernyawa di Bener Meriah

Nanggroe.media, BENER MERIAH | Seorang pria berusia 51 tahun berasal dari Kabupaten Aceh Tengah, Aceh ditemukan tidak bernyawa di salah satu rumah kebun miliknya di Kampung Simpang Teritit, Wih Pesam, Bener Meriah pada Sabtu 24 Mei 2025.

Dilaporkan, korban sudah empat hari di rumah kebun milik nya di Kampung Simpang Teritit, Kecamatan Wih Pesam, Bener Meriah. Diketahui, dari identitas korban yang diperoleh Nanggroe.media, pria tersebut bernama Azhar Minsyah berasal dari Kampung Empus Talu, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah.

Menurut keterangan, Azhar Minsyah (korban) selama empat hari tidak ada kabar ke keluarga nya. Lalu anak korban menuju ke Kampung Simpang Teritit, Kecamatan Wih Pesam untuk mengetahui kondisi orang tua nya.

Setelah sampai, anak korban mengetuk pintu dan tidak ada jawaban sama sekali. Kemudian anak korban masuk ke rumah dan menemukan orang tua nya sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Anak korban pun langsung melaporkan hal ini ke aparat desa (Kepala Dusun).

Aparat desa setempat menuju ke lokasi untuk mengecek, dan benar korban sudah tak bernyawa. Selanjutnya aparat desa melaporkan hal ini ke Bhabinkamtibmas.

Kasi Humas Polres Bener Meriah, IPDA Eriadi menerangkan, peristiwa ini pertama kali diketahui oleh dua anak kandung korban, Fatih Azwad (18) dan Farhan Al Azzam (12), yang diminta oleh kakek mereka untuk mencari keberadaan sang ayah yang tidak pulang selama empat hari dari kebun.

Eriadi menambahkan, sesampainya di lokasi sekitar pukul 15:00 WIB, kedua anak korban menemukan rumah kebun dalam keadaan terkunci dari dalam. Setelah memanggil-manggil sang ayah namun tidak ada jawaban, mereka memutuskan masuk lewat jendela.

”Di dalam rumah, keduanya mendapati ayah mereka terbaring di depan ruang tamu dalam kondisi tidak bernyawa.“ terangnya.

Sementara itu, Kaswandi selaku Kepala Desa Simpang Teritit mengatakan, korban ini berasal dari Pejebe, Takengon, Aceh Tengah mereka biasanya dalam satu Minggu itu, satu atau dua hari tinggal disini, karena memiliki kebun di Kampung ini.

”Kebetulan kemarin pada hari Rabu kata anaknya dia (korban) sudah kemari. Tetapi karena sudah beberapa hari tidak ada kabar mereka jenguklah bapak nya kemari. Setelah datang ternyata bapak nya sudah meninggal,” ujar Kaswandi.

Ia menyampaikan, setelah anak korban mengetahui ayahnya meninggal dunia, anak korban langsung melaporkan ke Kepala Dusun dan Kepala Dusun mengecek bahwa benar korban sudah meninggal dunia. Kemudian Kepala Dusun melaporkan ke Bhabinkamtibmas. Mendapat laporan tersebut, Bhabinkamtibmas berkoordinasi ke Reskrim Polres Bener Meriah.

Pantauan dilokasi pihak kepolisian dari Polsek Wih Pesam bersama Tim Inafis juga telah memasang garis polisi (police line) serta melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan saksi-saksi.

Dalam peristiwa ini, kematian korban diduga akibat serangan jantung. Jenazah korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Muyang Kute untuk dilakukan visum oleh dr. Busyra Want Ranto, Sp.FM. Dari hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa korban diperkirakan telah meninggal dunia selama dua hari sebelum ditemukan.

Tanda-tanda awal menunjukkan kematian akibat serangan jantung, dengan beberapa bekas luka gigitan hewan pengerat karena kondisi jenazah yang telah membusuk.

Pihak keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah dan telah membuat surat pernyataan. Jenazah akan dimakamkan di TPU Ayangan, Kampung Kute Lot, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah.

Komentar