Presiden Ingatkan Tetap Siaga Hadapi Kemarau, 33% Karhutla Turun

Foto ist : ”Presiden Prabowo Subianto pimpin rapat terbatas bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih melalui konferensi video dari kediamannya di Hambalang, Kabupaten Bogor pada akhir pekan lalu.” Nanggroe.media (04/08).

NANGGROE.MEDIA, BOGOR | Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas (ratas) bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih melalui konferensi video dari kediamannya di Hambalang, Kabupaten Bogor, pada akhir pekan lalu. Fokus utama rapat tersebut adalah pemantauan perkembangan upaya pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang berpotensi meningkat akibat cuaca panas ekstrem.

Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya dalam keterangan tertulis menyampaikan bahwa Presiden memberikan apresiasi atas kerja keras jajaran kementerian dan tim lapangan yang terlibat dalam mitigasi karhutla di berbagai daerah. Presiden memberikan apresiasi kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan kementerian terkait lainnya, serta seluruh tim penanggulangan kebakaran hutan dan lahan atas usaha nyata yang telah dilakukan, hal itu disampaikan Teddy seperti dilansir LarasNews. Senin 04 Agustus 2025.

Dalam rapat tersebut, Presiden Prabowo juga menyoroti data positif mengenai penurunan luas kebakaran hutan dan lahan dalam dua tahun terakhir. Berdasarkan laporan resmi, sepanjang tahun 2024 luas lahan terbakar tercatat menurun drastis dibandingkan tahun sebelumnya, yakni turun 33,3% menjadi 376.805 hektare. Tren penurunan ini berlanjut hingga Agustus 2025, dengan total kebakaran tercatat seluas 8.955 hektare.

”Angka ini menunjukkan upaya mitigasi yang dilakukan pemerintah mulai membuahkan hasil,” kata Teddy. Namun demikian, Presiden tetap mengingatkan seluruh jajaran agar tidak lengah. Ia menegaskan pentingnya penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran hutan dan meminta Tim Karhutla di pusat maupun daerah tetap dalam kondisi siaga penuh. ”Presiden menekankan bahwa musim kemarau masih berlangsung. Berdasarkan data BMKG, potensi karhutla masih cukup tinggi hingga akhir Agustus 2025,” ujar Seskab.

 

Komentar