Pemuda Lhokseumawe Dukung Penuh Pembangunan Refinery di KEK Arun: Langkah Strategis Majukan Aceh

LHOKSEUMAWE, NANGGROE.MEDIA – Pemuda asal Lhokseumawe, TM Fauzan, menyatakan dukungan penuhnya terhadap rencana pembangunan pabrik minyak goreng dan fasilitas refinery Crude Palm Oil (CPO) oleh PT Flora Agung Grup di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun.

Ia menyebut langkah ini sebagai terobosan strategis untuk mendorong kemandirian industri Aceh dan membuka peluang besar bagi generasi muda daerah.

“Saya menyambut baik inisiatif pengusaha muda seperti Ivansyah yang memilih membangun di tanah kelahirannya. Ini bukan sekadar investasi, tetapi bentuk nyata kecintaan terhadap Aceh, khususnya Kota Lhokseumawe,” ujar Fauzan saat ditemui di Lhokseumawe, Kamis (1/5).

Menurut Fauzan, rencana pembangunan refinery dengan nilai investasi hingga Rp1,5 triliun dan kapasitas produksi 1.000–1.500 ton per hari akan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar proyek ini dapat berjalan optimal.

“KEK Arun merupakan aset strategis Aceh. Proyek ini bukan hanya akan membuka ribuan lapangan kerja, tetapi juga memberikan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat lokal. Pemerintah, akademisi, dan pemuda Aceh harus bersinergi menyambut peluang besar ini,” tegasnya.

Sebagai informasi, CEO PT Flora Agung Grup, Ivansyah- yang juga putra daerah asal Lhokseumawe- telah menyampaikan komitmennya untuk segera memulai pembangunan pabrik minyak goreng tersebut. Proyek ini merupakan bagian dari visinya agar masyarakat Aceh dapat mengelola dan menikmati hasil kekayaan alamnya sendiri, tanpa harus bergantung dari luar daerah.

PT Flora Agung juga berencana menjalin kerja sama di sektor agribisnis lainnya, seperti perkebunan, peternakan, dan pertanian, yang dinilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Aceh.

Fauzan turut mendorong agar masyarakat lokal, khususnya pemuda Lhokseumawe, dilibatkan dalam proses pembangunan dan pengembangan proyek ini. Ia menilai keterlibatan langsung masyarakat akan memperkuat dampak positif dari keberadaan refinery di KEK Arun.

“Saya berharap langkah besar ini bisa menjadi inspirasi bagi pemuda Aceh lainnya untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan daerah. Ini saatnya kita percaya pada potensi sendiri. Mari bangun Aceh dari Aceh, oleh orang Aceh, untuk kejayaan Aceh,” tutup Fauzan yang merupakan mantan Ketua Umum PC IPNU Lhokseumawe dan mantan Ketua DEMA Tarbiyah IAIN Lhokseumawe.

Komentar